Propellerads

Translate to your language

Saturday, January 25, 2014

Dampak Negatif Penggunaan Zat Aditif

Halo apa kabar pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi sedikit pengetahuan mengenai DampakPositif Penggunaan Zat Aditif. Pada kesempatan kali ini saya akan kembali berbagi pengetahuan yang berkaitan dengan Materi IPA. Tulisan saya kali ni adalah Dampak Negatif PenggunaanZat Aditif.

Kemajuan teknologi di bidang pangan dapat memacu manusia untuk menciptakan bahan makanan dengan kualitas yang makin baik. Kualitas makanan yang baik tidak dapat dilihat dari bentuk tampilan luarnya saja, akan tetapi yang paling penting adalah kandungan gizi dalam makanan tersebut.

Saat ini telah banyak ditemukan makanan yang unggul karena telah melalui berbagai proses produksi sehingga memiliki ketahanan yang lebih lama jika dibandingkan dengan kondisi normalnya. Misalnya, ikan sarden dalam kemasan kaleng dapat bertahan berbulan-bulan, bahkan hingga satu tahun lamanya tanpa mengalami pembusukan. Ikan sarden tersebut dapat bertahan lama setelah ditambahkan zat pengawet pada proses produksi makanan tersebut. Namun, bahan makanan yang menggunakan zat pengawet tidak dapat dikonsumsi setelah melewati masa kadaluarsa. 

Beberapa bahan makanan yang berdampak negative terhadap orang yang mengkonsumsinya adalah sebagai berikut:
  1. Boraks dan formalin yang digunakan sebagai pengawet makanan jika dikonsumsi secara terus-menerus dapat mengganggu fungsi organ pencernaan.
  2. CFC dan tetrazine yang digunakan sebagai zat pewarna dapat merusak organ hati dan ginjal.
  3. Siklamat dan sakarin yang digunakan sebagai zat pemanis dapat menyebabkan penyakit kanker.
  4. Penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) sebagai bahan penyedap dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan saraf.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai Dampak Negatif Penggunaan Zat Aditif. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.

Dampak Positif Penggunaan Zat Aditif

Halo apa kabar pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi sedikit pengetahuan mengenai Fungsi Zat Aditif Alami dan Sintetis. Pada kesempatan kali ini saya akan kembali berbagi pengetahuan yang berkaitan dengan Materi IPA. Tulisan saya kali ni adalah DampakPositif Penggunaan Zat Aditif.

Berbagai macam penyakit dapat muncul dari kebiasaan manusia mengkonsumsi makan yang kurang memperhatikan keseimbangan gizi. Misalnya, penyakit gondok yang berupa pembengkakan kelenjar pada leher. Penyakit gondok disebabkan karena tubuh kurang mendapatkan zat iodin.  Penyakit gondok dapat dicegah dengan mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung zat iodin. Zat iodin dapat kita peroleh dari garam dapur yang biasa digunakan untuk memberikan rasa asin pada makanan. Selain penyakit gondok, kekurangan iodin dapat pula menyebabkan penyakit kretinisme (kekerdilan).

Orang yang memiliki penyakit diabetes melitus (kencing manis) perlu menjaga kestabilan kadar gula dalam darahnya. Penyakit ini dapat disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat. Untuk menjaga kestabilan kadar gula dalam darah, bagi penderita diabetes melitus disarankan untuk mengkonsumsi sakarin (pemanis buatan) sebagai pengganti gula.

Kekurangan konsumsi makanan yang mengandung vitamin dapat menimbulkan berbagai penyakit pada manusia, misalnya penyakit Xerophtalmia. Penyakit Xerophtalmia merupakan penyakit yang menyerang mata, yaitu terjadinya kerusakan pada kornea mata. Penyakit ini jika tidak diatasi, maka dapat menimbulkan kebutaan. Untuk menghindari penyakit Xerophtalmia, perlu mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai Dampak Positif Penggunaan Zat Aditif. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.

Fungsi Zat Aditif Alami dan Sintetis

Halo apa kabar pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi sedikit pengetahuan mengenai Penggunaan Zat Aditif pada Makanan dan Minuman. Pada kesempatan kali ini saya akan kembali berbagi pengetahuan yang berkaitan dengan Materi IPA. Tulisan saya kali ni adalah Fungsi Zat Aditif Alami dan Sintetis.

Zat aditif alami merupakan zat aditif yang bisa diperoleh dari alam, seperti daun salam, daun pandan, kunyit, jahe, gula aren, dan asam.

Zat aditif sintetis merupakan zat yang dibuat dengan serangkaian proses kimia. Zat yang diperoleh dari proses kimia ini jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan efek yang negatif terhadap kesehatan tubuh. Beberapa bahan makanan yang termasuk ke dalam zat aditif sintetis di antaranya formalin, Monosodium Glutamat (MSG), formalin, dan sakarin.

Biasanya, zat aditif sintetis lebih berbahaya bagi kesehatan jika dibandingkan dengan zat aditif alami. Karena pada proses pembuatan zat aditif sintetis memerlukan proses kimia yang terkadang mengalami proseskimia yang tidak sempurna sehingga dapat memberikan dampak negatif terhadap tubuh konsumen.

Beberapa fungsi dari zat aditif yang ditambahkan pada makanan di antaranya:
  1. Meningkatkan kandungan gizi pada makanan.
  2. Menjaga kualitas dan tekstur makanan sehingga tetap terlihat segar.
  3. Menjaga agar makanan dapat tahan lama.
  4. Memberikan warna pada bahan makanan sehingga terlihat menarik.
  5. Memberikan rasa sedap pada makanan.
  6. Memberikan aroma yang khas pada makanan.


Demikianlah penjelasan singkat mengenai Fungsi Zat Aditif Alami dan Sintetis. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.

Penggunaan Zat Aditif pada Makanan dan Minuman

Halo apa kabar pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi sedikit pengetahuan mengenai Organisasi Semi-Militer Bentukan Jepang. Pada kesempatan kali ini saya akan kembali berbagi pengetahuan yang berkaitan dengan Materi IPA. Tulisan saya kali ni adalah Penggunaan Zat Aditif pada Makanan dan Minuman.

Di dunia terdapat berbagai jenis makanan yang disajikan secara higienis, menarik, tahan lama, dan aroma yang menggoda. Makanan-makanan tersebut biasanya diberikan bahan tambahan untuk tujuan tertentu, misalnya memberikan rasa sedap, mengawetkan, warna, pemanis, dan memberikan aroma. Zat-zat tambahan yang digunakan pada makanan dengan tujuan tertentu dinamakan zat aditif.

Penggunaan zat aditif dapat ditemukan juga pada makanan yang tahan lama, seperti daging dan buah yang dijual dalam kemasan kaleng. Dalam kondisi normal, makanan tersebut tidak dapat bertahan lama dan cepat membusuk. Namun, setelah daging dan buah tersebut mengalami beberapa proses produksi dengan ditambahkan bahan pengawet serta dikemas dalam bentuk kaleng, makanan tersebut dapat bertahan lebih lama dari biasanya.

Selain digunakan pada makanan, zat aditif juga sering ditambahkan pada minuman. Minuman yang sering kita nikmati sebagai pelepas dahaga, tidak jarang mengandung zat aditif. Misalnya, sirup mengandung bahan pewarna dan pemanis buatan. Dengan penambahan zat aditif pada proses pembuatan sirup, menyebabkan sirup tersebut terasa manis dan memiliki aroma yang menggoda.

Berdasarkan bahannya, kita dapat membedakan zat aditif menjadi dua jenis, yaitu Zat aditif alami dan Zat aditif buatan.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai Penggunaan Zat Aditif pada Makanan dan Minuman. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.

Organisasi Semi-militer Bentukan Jepang

Halo apa kabar pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi sedikit pengetahuan mengenai Organisasi Sosial Bentukan Jepang. Pada kesempatan kali ini saya akan kembali berbagi pengetahuan yang masih berkaitan dengan Materi IPS. Tulisan saya kali ni adalah Orgaisasi Semi-Militer Bentukan Jepang.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pada masa pendudukan Jepang di Indonesia Jepang selalu berusaha menarik simpati rakyat. Salah satu diantaranya adalah dengan membentuk beberapa orgaisasi semi-militer. Organisasi semi-militer yang dibentuk oleh Jepang sebagai berikut.

Seinendan
Seinendan (Organisasi Barisan Pemuda) dibentuk pada 9 Maret 1943. Tujuannya adalah memberikan bekal bela negara agar siap mempertahankan tanah airnya. Maksud Jepang adalah membantu menghadapi tentara Sekutu.

Fujinkai
Fujinkai merupakan himpunan kaum wanita di atas lima belas tahun untuk latihan semimiliter. Fujinkai banyak ditugaskan di dapur umum.

Keibodan
Keibodan merupakan barisan pembantu polisi untuk laki-laki berumur 20-25 tahun.

Heiho
Heiho didirikan pada 1943. Organisasi ini merupakan organisasi prajurit pembantu tentara Jepang. Pada saat itu, Jepang sudah mengalami kekalahan di beberapa front pertempuran

Pembela Tanah Air (PETA)
PETA didirikan pada 3 Oktober 1943. Organisasi ini merupakan pasukan bersenjata yang memperoleh pendidikan militer secara khusus dari Jepang. Kelak para eks-PETA mempunyai peran besar dalam bertempur melawan Jepang dan Belanda.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai Orgaisasi Semi-militer Bentukan Jepang. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.

Organisasi Sosial Bentukan Jepang

Halo apa kabar pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi sedikit pengetahuan mengenai BerbagaiProgram dan Kebijakan pada Masa Pendudukan Jepang. Pada kesempatan kali ini saya akan kembali berbagi pengetahuan yang masih berkaitan dengan Materi IPS. Tulisan saya kali ni adalah Organisasi Sosial Bentukan Jepang

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pada masa pendudukan Jepang di Indonesia Jepang selalu berusaha menarik simpati rakyat. Salah satu diantaranya adalah dengan mementuk beberapa organisasi social kemasyarakatan. Berikut organisasi sosial yang dibentuk oleh Jepang.

Gerakan Tiga A
Gerakan Tiga A dipimpin oleh Mr. Syamsuddin yang merupakan bekas tokoh Parindra. Tujuan gerakan Tiga A adalah meraih simpati penduduk dan tokoh masyarakat. Namun, gerakan ini kurang berhasil sehingga Jepang membentuk organisasi yang lebih menarik.

Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Putera didirikan pada 1 Maret 1943 sebagai ganti gerakan Tiga A. Putera dipimpin oleh tokoh-tokoh nasional yang sering disebut empat serangkai, yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara. Putera cukup diminati oleh kalangan tokoh pergerakan Indonesia. Pemerintah Jepang kurang puas dengan kegiatan Putera sebab para tokoh Putera memanfaatkan organisasi ini untuk melakukan konsolidasi dengan tokoh-tokoh perjuangan. Akhirnya, Putera dibubarkan.

Jawa Hokokai
Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian Jawa) dibentuk pada 1944. Kegiatan ini langsung di bawah pengawasan para pejabat Jepang. Tujuan pokoknya adalah menggalang dukungan untuk rela berkorban demi pemerintah Jepang. Jawa Hokokai juga mempunyai tugas untuk mengerahkan rakyat mengumpulkan padi, besi tua, dan barangbarang berharga lainnya. Selain itu, rakyat juga ditugaskan untuk menanam jarak.

Masyumi
Islam adalah penduduk mayoritas bangsa Indonesia. Jepang merasa harus dapat menarik hati golongan ini. Untuk itu, pada tahun 1943 Jepang membubarkan Majelis Islam A’la Indonesia dan menggantikannya dengan Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Masyumi dipimpin oleh K.H. Hasyim Ashari dan K.H. Mas Mansyur.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai Organisasi Sosial Bentukan Jepang. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.

Monday, January 20, 2014

Berbagai Program dan Kebijakan Pada Masa Pendudukan Jepang

Halo apa kabar pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi sedikit pengetahuan mengenai Perang Diponegoro di Yogyakarta (1825-1830). Pada kesempatan kali ini saya akan kembali berbagi pengetahuan yang masih berkaitan dengan Materi IPS. Tulisan saya kali ni adalah Berbagai Program dan Kebijakan PadaMasa Pendudukan Jepang

Jepang mengaku sebagai saudara tua bangsa Indonesia. Mereka tidak menunjukkan niat jahatnya kepada bangsa Indonesia. Bagaimana upaya Jepang menarik simpati bangsa Indonesia? Untuk meraih simpati rakyat Indonesia, penjajah Jepang melakukan propaganda sebagai berikut.


  1. Jepang mengaku sebagai “saudara tua” yang akan membebaskan Asia dari penindasan bangsa Barat
  2. Jepang mempropagandakan semboyan “Tiga A” : Jepang Pemimpin Asia Jepang Pelindung Asia Jepang Cahaya Asia
  3. Jepang menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia. Bentuk kemudahan tersebut meliputi kemudahan dalam beribadah, mengibarkan bendera merah putih berdampingan dengan bendera Jepang, menggunakan bahasa Indonesia, dan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang “Kimigayo”. Namun, kemudahan tersebut hanyalah janji manis Jepang. Sebagai penjajah, Jepang justru lebih kejam menindas bangsa Indonesia. 
Jepang melakukan beberapa kebijakan terhadap Negara jajahan di Indonesia. Program yang paling mendesak bagi Jepang adalah mengerahkan seluruh sumber daya yang ada di Indonesia untuk tujuan perang. Beberapa kebijakan tersebut sebagai berikut.


  1. Membentuk Organisasi-Organisasi Sosial
  2. Pembentukan Organisasi Semimiliter
  3. Pengerahan Romusha
  4. Eksploitasi Kekayaan Alam
Demikianlah penjelasan singkat mengenai Berbagai Program dan Kebijakan Pada Masa Pendudukan Jepang. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.

Saturday, January 4, 2014

Perang Diponegoro di Yogyakarta (1825-1830)

Halo apa kabar pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi sedikit pengetahuan mengenai Macam-macam Otot. Pada kesempatan kali ini saya akan kembali berbagi pengetahuan yang berkaitan dengan Materi IPS. Tulisan saya kali ni adalah Perang Diponegoro di Yogyakarta (1825-1830).  

Latar belakang perlawanan Pangeran Diponegoro diawali dari campur tangan Belanda dalam urusan politik kerajaan Yogyakarta. Wafatnya Hamengkubuwono IV tahun 1822 menimbulkan perselisihan tentang siapa penggantinya. Saat itu, putra mahkota baru berumur 3 tahun. Penderitaan rakyat semakin menjadi, terutama kegagalan panen pada 1820-an. Di samping itu, rakyat sudah jenuh dengan perlakuan Belanda yang tidak pernah menghormati hak-hak rakyat. 

Belanda membangun jalan baru pada Mei 1825, dengan memasang patok-patok pada tanah leluhur Diponegoro. Terjadi perselisihan saat pengikut Diponegoro Patih Danureja IV mencabuti patok-patok tersebut. Belanda segera mengutus serdadu untuk menangkap Pangeran Diponegoro. Pada 20 Juli, Tegalrejo direbut dan dibakar Belanda. Diponegoro berhasil meloloskan diri dan segera mengumandangkan Perang Jawa (1825-1830). Pemberontakan tersebut menjalar di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, pusat perlawanan berada di kawasan Yogyakarta. Lima belas dari 29 pangeran bergabung mendukung Diponegoro. Belanda benar-benar terjepit. 

Belanda berusaha untuk membujuk pemberontak dengan memulangkan Hamengkubuwono II dari pengasingannya di Ambon. Akan tetapi, langkah ini gagal. Kemudian, Belanda mencoba untuk menerapkan siasat benteng-stelsel. Dengan sistem ini, Belanda mampu memecah belah jumlah pasukan musuh. 

Pada 1829, Kiai Maja ditangkap oleh Belanda. Kemudian, disusul Pangeran Mangkubumi dan Panglima Sentot Ali Basyah Prawiryodirjo. Setelah kekalahan ini, Sentot Ali Basyah terpaksa menjalankan tugas membantu Belanda dalam menumpas Perang Padri di Sumatra Barat. 

Pada Maret 1830, Diponegoro akhirnya mau mengadakan perundingan dengan Belanda di Magelang, Jawa Tengah. Perundingan tersebut hanya sebagai jalan tipu muslihat. Akhirnya Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Manado, kemudian ke Makassar hingga wafat tahun 1855. Dengan berakhirnya Perang Jawa (Diponegoro), tidak lagi muncul perlawanan yang lebih berat di Jawa.

Demikianlah penjelasan singkat tentang Perang Diponegoro di Yogyakarta (1825-1830) Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.

Wednesday, January 1, 2014

Macam-macam Otot

Halo apa kabar pengunjung Catatan Callysta?


Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi sedikit pengetahuan mengenai Otot Sebagai Alat Gerak Aktif. Pada kesempatan kali ini saya akan kembali berbagi pengetahuan yang masih berkaitan dengan Materi IPA. Tulisan saya kali ni adalah Macam-macam Otot


Jenis otot bermacam-macam. Masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda. Otot dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.

1. Otot Lurik
Otot lurik memiliki susunan berupa serabut-serabut panjang yang mengandung banyak inti sel dan tampak adanya bagian yang terang diselingi bagian gelap yang melintang. Oleh karena itu, otot lurik disebut juga otot serat melintang. Umumnya, otot lurik melekat pada rangka sehingga sering disebut juga otot rangka. Otot lurik terdiri atas serabut-serabut halus yang disebut miofibril, memiliki banyak inti, dan memiliki warna polos dengan sitoplasma yang bening. Cara kerjanya dipengaruhi oleh kesadaran atau saraf sadar dan tidak tahan kelelahan.

2. Otot Polos
Otot polos sangat berbeda dengan otot lurik karena tidak memiliki serat gelap dan terang. Otot polos memiliki sel-sel berbentuk gelendong dan terdapat sebuah inti di tengah sel. Karakteristik otot polos adalah gerakannya di bawah pengaruh saraf tak sadar, reaksinya lambat, tetapi mampu berkontraksi dalam waktu lama dan tidak cepat mengalami kelelahan. Otot polos terdapat pada saluran alat-alat dalam, seperti saluran pernapasan, saluran pencernaan, pembuluh darah, dan getah bening.

3. Otot Jantung
Otot jantung atau miokardium hanya terdapat pada dinding jantung. Otot jantung memiliki ciri-ciri seperti otot lurik (memiliki serat gelap dan terang), tetapi cara kerjanya seperti otot polos (dipengaruhi saraf tak sadar). Kerja otot jantung berkaitan erat dengan fungsi jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.


Demikianlah penjelasan singkat mengenai Macam-Macam Otot. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini. 

Otot Sebagai Alat Gerak Aktif

Halo apa kabar para pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi sedikit pengetahuan mengenai Biografi Tokoh : Archibald Vivian Hill. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan kembali berbagi sedikit pengetahuan yang masih berkaitan dengan Materi Ilmu Pengatahuan Alam. Tulisan saya kali ini adalah Otot Sebagai Alat Gerak Aktif

Otot disebut juga alat gerak aktif karena dapat berkontraksi. Otot ini dapat menggerakkan tulang-tulang karena adanya kerjasama otot yang menempel pada tulang-tulang tersebut. Otot memiliki tiga karakteristik, yaitu kontraksibilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas.

Kontraksibilitas adalah kemampuan otot untuk berkontraksi (mengerut) sehingga otot menjadi lebih pendek. Ekstensibilitas adalah kemampuan otot untuk berelaksasi atau memanjang dari ukuran semula. Sedangkan, elastisitas adalah kemampuan otot untuk dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi. Saat otot kembali ke bentuk semula, otot disebut dalam keadaan relaksasi.

Jenis otot bermacam-macam. Otot dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai Otot Sebagai Alat Gerak Aktif. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.

Biografi Tokoh : Archibald Vivian Hill

Halo apa kabar pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu, saya telah berbagi sedikit pengetahuan terkait dengan Biografi Tokoh : Rita Levi Montalcini. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengetahuan lagi yang berhubungan dengan Materi Ilmu Pengetahuan Alam. Tulisan saya kali ini adalah Biografi Tokoh : Archibald Vivian Hill. 

Archibald Vivian Hill (1886-1977) ialah fisiolog dan biofisikawan Inggris yang menerima penghargaan nobel dalam fisiologi atau kedokteran pada 1922 untuk penemuan yang berkaitan dengan produksi panas dalam otot. Penelitiannya mendorong asal mula kekuatan otot dalam gangguan karbohidrat dengan pembentukan asam laktat dalam kekurangan oksigen.

Archibald Vivian Hill lahir di Bristol, Inggris pada tanggal 26 September 1986. Hill memulai sekolah di Blundell’s School. Lalu melanjutkan pendidikannya di Trinity Collage, Cambridge. Pada tahun 1913 Hill menikah dengan Margaret Keyness dan dikaruniai 4 orang anak. Tahun 1914 Hill bergabung dengan militer Inggris dalam rangka menghadapi Perang Dunia I. Hill tergabung dalam Ballistic and Operation Reseacrh Team. 

Di Universitas Cambridge (1911- 1914), Hill memulai  Pengamatannya pada termodinamika fisiologi otot dan jaringan syaraf. Ia sanggup menunjukkan bahwa oksigen diperlukan hanya untuk kesembuhan, tidak untuk kontraktil, fase aktivitas otot, meletakkan prinsip untuk penemuan rangkaian reaksi biokimia yang dibawa dalam sel otot yang membawa akibat dalam kontraksi. 

Ia merupakan guru besar fisiologi di Universitas Manchester (1920-1923) dan University College, London (1923-1925). Ia menjabat sebagai guru besar riset Foulerton Royal Society dari 1926 sampai pengunduran dirinya pada 1951. Karya tulis yang dihasilkannya adalah “Aktivitas Otot” (1926), “Gerakan Otot pada Manusia” (1927), dan “Mesin Kehidupan” (1927)

Demikianlah penjelasan singkat mengenai Biografi Tokoh : Archibald Vivian Hill. Semoga bermanfaat. Silahkan bagikan ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.