Propellerads

Translate to your language

Sunday, November 19, 2017

Contoh Pidato Bahasa Indonesia FLS2N : Korupsi Memalukan Hingga Anak Cucu

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. Khamdan wasukronlillah.

Dewan yuri yang saya hormati dan teman-teman peserta lomba pidato dalam bahasa Indonesia yang saya cintai. Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat  Allah Tuhan Yang Maha Esa,yang telah melimpahkan rahmatNya kepada kita ,sehingga kita dapat berkumpul dalam acara lomba pidato dalam bahasa Indonesia tingkat Kecamatan Karanganyar tahun 2014, tanpa aral suatu apapun. Sholawat dan salam marilah kita sanjungkan kepada junjungan kita nabi agung Muhhammad Solollahu Alaihiwasalam, yang telah kita nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah, amin.

Dewan yuri dan hadirin yang berbagia.Perkenankan pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato dengan judul “ Korupsi Memalukan Hingga Anak Cucu “ .

Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati. Mengapa korupsi bisa terjadi?  Tahukah teman-teman ? Ya , karena ada niat dan kesempatan . Ada niat kalau tidak ada kesempatan tidak akan terjadi korupsi. Sebaliknya ada kesempatan tidak punya niat juga tidak bakal korupsi. Terbukti kesempatan itu dimiliki mereka yang menduduki kekuasaan, baik politik, anggaran, maupun pemerintahan, baik yang duduk di badan anggaran  panitia anggaran maupun  yang duduk di pucuk pimpinan.

Tetapi sayang seribu kali sayang. sejak upaya bangsa ini bertekat memberantas korupsi  bukannya korupsi hilang dari peredaran tetapi justru semakin merajalela .
Siapa yang harus disalahkan? Para pejabat yang duduk di jajaran pengawasan ? Atau aparat kepolisian? Yang penting jangan menuding para guru . sebab tidak pernah ada guru yang mengajarkan kami untuk koropsi . Betul teman-teman?

Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati, janganlah menyalahkan orang lain sebagai biang korupsi. Tetapi akar penyebab koropsi adalah pada diri  koroptor itu sendiri.

Para koruptor tidak menyadari jika dampak dari perilakunya, mencoreng nama harum keluarga. Akibat  dari sekali melakukan korupsi, menikmati gelimangnya harta,   berakibat mencoreng nama baik keluarga. Jika sudah begitu siapa yang bertanggung jawab?  Nasi sudah menjadi bubur. Tidak dapat kita berbuat apa-apa. Pastilah anak cucu bahkan generasi penerus yang akan menanggung malu dan aib selama- lamanya.

Hadirin yang dirahmati Allah, bisa kita jadikan cermin untuk kita semua betapa malunya seorang isteri atau suami harus mendatangi rumah tahanan, betapa malunya orang tua menengok anaknya di hotel prodio, dan betapa malunya seorang anak harus datang menjenguk orang tuanya di Rutan KPK. Ditayangkan oleh semua stasiun televisi, dimuat di harian surat kabar yang dibaca semua orang. Bahkan jadi bahan pembicaraan disetiap talkshow. Sungguh memalukan kalau sudah begitu bagaimana teman-teman ,siapa yang menanggung malu?   Ya , pastilah anak cucu.Tetapi mengapa mereka tidak jera? Karena enak, bisa hidup bergelimang harta rumah megah ,mobil mewah, perhiasan mahal. Cukuplah berhenti sampai di sini.tidak ada lagi anak cucu yang dibuat malu. Cukuplah anak cucunya Gayus Tambunan, Ahmat Fathonah ,Joko Susilo , dan Akil Mokhtar, serta Ratu Atut. Jangan ada lagi anak cucu lain yang harus dibuat malu oleh orang tua, kakek dan neneknya  sendiri .

Bagaimana caranya? Ayo, tanamkan pada diri kita nilai-nilai luhur agama, nilai-nilai luhur Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan NKRI harga mati. Yang disebut dengan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

Jika yang tua sudah terlanjur, marilah kita yang muda bergegas dan berupaya membangun diri dengan membentengi jiwa anti korupsi sejak dini. Jangan suka mengambil yang bukan haknya . Insya Allah akan terbangun generasi anti korupsi yang tangguh, yang mampu membangun mental banggsa untuk tidak korupsi.

Sehingga bangsa Indonesia akan dapat menjadi bangsa yang besar  dan sejahtera.
Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati. Marilah kita bersama memohon kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, untuk selalu mendapat petunjuk dalam setiap langkah dan pengabdian kita, sehingga  semua langkah yang kita lakukan baik sebagai politikus, pemimpin, anggota dewan, guru, maupun yuri, serta sebagai siswa selalu dalam hidayah dan lindunganNya, amin.

Kiranya cukup sekian pidato saya, jika ada kesalahan dan kehilafan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tak ada gading yang tak retak. Sebelum saya akhiri terimalah pantun ini ,

Tikus kecil curi peniti
dikejar kera pakai palu
mari kita cegah korupsi
agar anak cucu tak malu

Billahi taufik walhidayah, Assalamualaikum Warokhmatullahi Wabarokaatuh.

Contoh Pidato Bahasa Jawa : Ki Pandhan Arang

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dewan Juri ingkang kulo hormati, Bapak saha Ibu Guru ingkang kulo hormati, lan rencang-rencang ingkang kulo tresnani. Kepareng kulo badhe ngaturaken cerita kanthi irah-irahan Dhumadine Kutha Salatiga.

Sing dadi adipati ing Semarang aran Ki Pandhan Arang. Ki Pandhan Arang kondhang sugihe, sugih mas, picis raja brana. Ki Pandhan Arang bebudene ora becik. Watake seneng ngagung-ngagungake kasugihane seneng pamer, cethile ora jamak. Uripe mung kanggo golek bandha lali ngibadahe.

Ngerti kahanan kaya mengkono mau, Sunan Kalijaga kepengin banget ngelingake. Sunan Kalijaga memba-memba dadi bakul suket. Sajrone tawa nyambi menehi piwulang becik. Dhuwit tukone tansah dibalekake sarana di dhlesepake ana tali bongkokan suket. Meh saben dina nyetori suket pakan jaran karo menehi piwulang.

Kabeh piwulange ora ana sing cumanthel, babar blas ora digatekake. Wusanane Sunan Kalijaga  sing memba-memba dadi bakul suket matur yen bisa gawe emas saka lemah. Gandheng uripe  mung ngawula bandha Ki Pandan Arang kepengin banget mbuktekake kasektene bakule suket. Ki Pandhan Arang njupuk pacul dipasrahake marang bakule suket. Bakule suket wiwit macul, sapaculan lemahe dadi emas, sapaculan lemahe dadi emas. Ki Pandhan Arang nggumun banget karo kasektene bakul suket. Saking nggumune dheweke meneng kamitenggengen.

Bakule  suket mung mesem karo kandha yen dheweke sejatine Sunan Kalijaga . Krungu mangkono Ki Pandhan Arang ngoplok sanalika banjur ndheprok, sujud nyembah karo nyuwun ngapura. Ki Pandhan Arang rumangsa dosa, rumangsa salah sajrone dadi adipati ora mikir rakyate. Dheweke tobat ora kepengin dadi adipati, arep maguru maneh. Gandheng tilas muride Sunan Kalijaga maringi pangapura lan nyaguhi maringi piwulang maneh nanging mapane ana Jabalkat. Syarate mung siji, ora kena nggawa bandha sethithik wae, kabeh kudu ditingal.

Sawijine dina nalika arep mangkat menyang Jabalkat, garwane ndhelikake mas-masan lan inten ana njero teken sing arep digawa. Esuk bubar subuh wong telu mangkat lakune mangidul. Tekan sawijining papan ing tengah alas garwane Ki Pandhan Arang  krasa kesel banjur leren ana ngisor uwit. Tekene dikekep kenceng wedi yen ilang. Ora let suwe ana wong telu njaluk bandhane klebu tekene garwane Ki Pandhan Arang ora bisa bangga kabeh sing dijaluke diwenehake. Bubar kuwi bengok kang mas...kang mas...tuluuung...! Tulung, wonten tiyang salah! Tiga!” Nalika Ki Pandhan Arang ndangu apa wae sing dibegal.

Bareng wis pirsa banjur ngendika, “Kabeh kudu kokeklasake. Mas-masan, inten utawa bandha kuwi mung titipan kabeh, mung sarana ana donya. Kalah ajine karo tumindak becik. Seneng tetulung marang sapadha-padha. Sunan Kalijaga mung manthuk-manthuk, remen penggalihe banjur ngendika, “Suk yen ana rejane jaman papan kene iki becik dijenengake salahtiga.” Sakiki papan mau jenenge dadi Salatiga.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kisah dan Sejarah Nabi Ibrahim AS

Ibrahim dilahirkan di Babilonia, ayahnya bernama Azar. Pada masa itu Raja Namruz memerintahkan agar semua anak laki-laki yang dilahirkan di Babilonia agar  dibunuh karena kelak akan menghancurkan tahta kekuasaannya. Ibrahim kecil disembunyikan Azar  di sebuah gua yang jauh dari tempat tinggalnya.Tidak seorang pun yang memeliharanya .Bila lapar dan haus, diisap ujung jarinya maka keluarlah air susu. Atas izin Allah s.w.t Ibrahim kecil selamat dari mata-mata kerajaan Babilonia

Ketika Ibrahim meningkat remaja, Ibrahim mempunyai keinginan untuk mencari siapa sebenarnya Tuhan. Akhirnya, Allah SWT. Melalui Malaikat Jibril memberikan petunjuk bahwa Tuhan pencipta alam semesta adalah Allah SWT.

Ibrahim terus berpikir bagaimana caranya menyadarkan ayahnya dan orang-orang Babilonia. Pada suatu hari, Raja Namruz bersama pengikutnya pergi merayakan pesta. “Ah… ini saat yang tepat,“ pikir Ibrahim.  Tanpa pikir panjang Ibrahim masuk ke tempat pemujaan dan mengayunkan kampaknya menghancurkan semua berhala-berhala itu.“Praaak…,praaak….,byarrr!” semua berhala dihancurkan kecuali yang paling besar. Ibrahim berkata, ”Sebaiknya berhala besar ini tidak aku hancurkan agar orang-orang tidak curiga”. Beberapa waktu kemudian, orang-orang Babilonia gempar, tempat peribadatan mereka hancur berantakan. Raja marah, ”Siapa yang telah menghancurkan Tuhan-Tuhan kita ?” “Pasti ini perbuatan Ibrahim “ kata salah seorang pengawal. ” Kalau begitu bawa Ibrahim kemari, aku akan menghukumnya” .Sang raja bertanya “ Hai Ibrahim! Kamukah yang telah menghancurkan Berhala-berhala itu?” Ibrahim tanpa ragu menjawab “Saya tidak tahu tanyakan pada Tuhanmu yang paling besar itu,mungkin dia tahu!” jawab ibrahim. Sang Raja berkata “mana mungkin berhala dapat melakukan seperti yang kamu katakan” Ibrahim menjawab ”kalau begitu mengapa kalian menyembah berhala yang tidak mampu berbuat apa-apa!”. Raja semakin marah, memerintahkan para pengawalnya untuk menghukum ibrahim dengan membakarnya di tengah lapang.

Allah SWT. berfirman (s.Al-Anbiya ayat 69) “Hai api! Hendaklah menjadi dingin dan selamatkanlah Ibrahim”. Ibrahim pun selamat tak satu helai rambut pun yang terbakar. Allah SWT. memberikan mukjizat-Nya sehingga banyak orang yang beriman kepada Allah SWT. mengikuti ajaran Ibrahim.

Akhirnya Raja Namruz mati secara mengenaskan, menyuruh pengawalnya memukul kepalanya dengan martil karena tidak tahan menahan rasa sakit akibat beberapa ekor nyamuk memasuki gendang telinganya

Ibrahim diangkat menjadi Nabi dan Rasul.Tugas pertamanya adalah menyadarkan ayahnya dari penyembahan terhadap berhala, tetapi justru ayahnya marah dan mengusir Ibrahim dari rumahnya. Ibrahim bersama istrinya Sarah pergi meninggalkan keluarganya, dan menetap di Hejaz.

Nabi Ibrahim a.s memiliki istri dua orang, yaitu Siti Sarah dan Siti Hajar .Dari istrinya Siti Sarah memiliki anak yang bernama Ismail, sedangkan dari istrinya Siti Hajar diusianya yang telah delapan puluh tahun lebih mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Ishak. Akhirya Nab Ibrahim dapat hidup bahagia dengan istri dan anaknya