Ibrahim dilahirkan di Babilonia, ayahnya bernama Azar. Pada masa itu Raja Namruz memerintahkan agar semua anak laki-laki yang dilahirkan di Babilonia agar dibunuh karena kelak akan menghancurkan tahta kekuasaannya. Ibrahim kecil disembunyikan Azar di sebuah gua yang jauh dari tempat tinggalnya.Tidak seorang pun yang memeliharanya .Bila lapar dan haus, diisap ujung jarinya maka keluarlah air susu. Atas izin Allah s.w.t Ibrahim kecil selamat dari mata-mata kerajaan Babilonia
Ketika Ibrahim meningkat remaja, Ibrahim mempunyai keinginan untuk mencari siapa sebenarnya Tuhan. Akhirnya, Allah SWT. Melalui Malaikat Jibril memberikan petunjuk bahwa Tuhan pencipta alam semesta adalah Allah SWT.
Ibrahim terus berpikir bagaimana caranya menyadarkan ayahnya dan orang-orang Babilonia. Pada suatu hari, Raja Namruz bersama pengikutnya pergi merayakan pesta. “Ah… ini saat yang tepat,“ pikir Ibrahim. Tanpa pikir panjang Ibrahim masuk ke tempat pemujaan dan mengayunkan kampaknya menghancurkan semua berhala-berhala itu.“Praaak…,praaak….,byarrr!” semua berhala dihancurkan kecuali yang paling besar. Ibrahim berkata, ”Sebaiknya berhala besar ini tidak aku hancurkan agar orang-orang tidak curiga”. Beberapa waktu kemudian, orang-orang Babilonia gempar, tempat peribadatan mereka hancur berantakan. Raja marah, ”Siapa yang telah menghancurkan Tuhan-Tuhan kita ?” “Pasti ini perbuatan Ibrahim “ kata salah seorang pengawal. ” Kalau begitu bawa Ibrahim kemari, aku akan menghukumnya” .Sang raja bertanya “ Hai Ibrahim! Kamukah yang telah menghancurkan Berhala-berhala itu?” Ibrahim tanpa ragu menjawab “Saya tidak tahu tanyakan pada Tuhanmu yang paling besar itu,mungkin dia tahu!” jawab ibrahim. Sang Raja berkata “mana mungkin berhala dapat melakukan seperti yang kamu katakan” Ibrahim menjawab ”kalau begitu mengapa kalian menyembah berhala yang tidak mampu berbuat apa-apa!”. Raja semakin marah, memerintahkan para pengawalnya untuk menghukum ibrahim dengan membakarnya di tengah lapang.
Allah SWT. berfirman (s.Al-Anbiya ayat 69) “Hai api! Hendaklah menjadi dingin dan selamatkanlah Ibrahim”. Ibrahim pun selamat tak satu helai rambut pun yang terbakar. Allah SWT. memberikan mukjizat-Nya sehingga banyak orang yang beriman kepada Allah SWT. mengikuti ajaran Ibrahim.
Akhirnya Raja Namruz mati secara mengenaskan, menyuruh pengawalnya memukul kepalanya dengan martil karena tidak tahan menahan rasa sakit akibat beberapa ekor nyamuk memasuki gendang telinganya
Ibrahim diangkat menjadi Nabi dan Rasul.Tugas pertamanya adalah menyadarkan ayahnya dari penyembahan terhadap berhala, tetapi justru ayahnya marah dan mengusir Ibrahim dari rumahnya. Ibrahim bersama istrinya Sarah pergi meninggalkan keluarganya, dan menetap di Hejaz.
Nabi Ibrahim a.s memiliki istri dua orang, yaitu Siti Sarah dan Siti Hajar .Dari istrinya Siti Sarah memiliki anak yang bernama Ismail, sedangkan dari istrinya Siti Hajar diusianya yang telah delapan puluh tahun lebih mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Ishak. Akhirya Nab Ibrahim dapat hidup bahagia dengan istri dan anaknya
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi Catatan Callysta. Semoga bermanfaat. Saya sangat berterima kasih sekali jika pembaca berkenan untuk share ke G+1 dan meninggalkan komentar demi kemajuan blog saya.