Propellerads

Translate to your language

Showing posts with label Ringkasan Materi Bahasa Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Ringkasan Materi Bahasa Indonesia. Show all posts

Tuesday, December 4, 2018

Kumpulan Peribahasa Indonesia Terlengkap

Halo apa kabar pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan ini saya akan menulis beberapa contoh kumpulan peribahasa Indonesia yang biasa kita dengar sehari-hari. Sebagaimana kita ketahui bahwa peribahasa Indonesia merupakan salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia. Okey, yuk langsung kita simak bersama contoh-contoh peribahasa Indonesia beserta artinya berikut ini.

A

  • Adat diisi, tembaga dituang : Sebaiknya dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan menurut aturan yang berlaku.
  • Ada udang di balik batu : mempunyai maksud tertentu yang tersembunyi.
  • Air beriak tanda tak dalam : orang yang banyak bicara biasanya bodoh.
  • Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga : pada umumnya tabiat anak seperti tabiat orang tuanya.

B

  • Bagai alu pencukil duri : melakukan sesuatu yang tidak mungkin berhasil.
  • Bagai api dengan asap : persahabatan yang sangat erat sekali.

C

  • Cacing hendak menjadi naga : orang miskin ingin meniru orang kaya.
  • Cepat kaki  ringan tangan : tangkas, cekatan dan giat bekerja.

D

  • Dalam dua tengah tiga : perihal orang yang tidak jujur.
  • Dalam sudah ke ajukan, dangkal sudah ke seberangkan : telah diketahui isi hati dan maksud seseorang.
  • Didengar ada dipakai tidak : orang yang tidak mau mendengar nasihat orang lain.

E

  • Emas berpeti kerbau berkandang : simpanlah baik-baik harta benda pada tempatnya masing-masing.
  • Empang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit : sudah tidak dapat didamaikan lagi perselisihannya.

Itulah beberapa contoh peribahasa Indonesia yang biasa kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Peribahasa pada dasarnya berasal dari ungkapan pengalaman hidup seseorang yang berlangsung puluhan tahun. Dengan mengetahui peribahasa Indonesia beserta artinya, maka kita secara tidak langsung ikut serta dalam melestarikan kekayaan budaya dan bahasa Indonesia.

Wednesday, October 10, 2018

Pengertian Peribahasa Menurut Para Ahli Bahasa

Peribahasa adalah salah satu kekayaan kebahasaan yang kita miliki. Ribuan peribahasa dapat kita temui di bahasa Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar ungkapan peribahasa. Peribahasa terkadang disebut juga dengan perumpamaan. Tak jarang peribahasa digunakan untuk menyampaikan maksud tertentu secara eksplisit. Peribahasa mempunyai bentuk bahasa yang khas yang berbeda dengan jenis kalimat lainnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, peribahasa diartikan sebagai kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan, perumpamaan). Masih menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peribahasa juga didefinisikan sebagai ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Senada dengan pengertian di atas, Depdikbud (1993:755) mendefinisikan peribahasa sebagai ungkapan atau kalimatkalimat ringkas dan padat yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku yang menjadi salah satu gudang kebijaksanaan lokal (local wisdom) bagi suatu masyarakat.

Sementara itu, Kridalaksana (2009:193) mendefinisikan bahwa perumpamaan merupakan peribahasa yang berisi perbandingan yang tersusun dari maksud (sesuatu yang tidak diungkapkan) dan perbandingan (sesuatu yang diungkapkan).

Lukman Ali (1995:755) menjelaskan bahwa yang disebut peribahasa adalah kalimat ringkas yang berisi perbandingan, nasihat, prinsip hidup atau tingkah laku.

Haruhiko dalam Dharmayanti (1999:10) mendefinisikan peribahasa sebagai suatu kalimat yang disebarluaskan melalui adat kebiasaan dalam masyarakat yang isinya mengandung pengajaran, sindiran.

Sunday, November 19, 2017

Contoh Pidato Bahasa Indonesia FLS2N : Korupsi Memalukan Hingga Anak Cucu

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. Khamdan wasukronlillah.

Dewan yuri yang saya hormati dan teman-teman peserta lomba pidato dalam bahasa Indonesia yang saya cintai. Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat  Allah Tuhan Yang Maha Esa,yang telah melimpahkan rahmatNya kepada kita ,sehingga kita dapat berkumpul dalam acara lomba pidato dalam bahasa Indonesia tingkat Kecamatan Karanganyar tahun 2014, tanpa aral suatu apapun. Sholawat dan salam marilah kita sanjungkan kepada junjungan kita nabi agung Muhhammad Solollahu Alaihiwasalam, yang telah kita nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah, amin.

Dewan yuri dan hadirin yang berbagia.Perkenankan pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato dengan judul “ Korupsi Memalukan Hingga Anak Cucu “ .

Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati. Mengapa korupsi bisa terjadi?  Tahukah teman-teman ? Ya , karena ada niat dan kesempatan . Ada niat kalau tidak ada kesempatan tidak akan terjadi korupsi. Sebaliknya ada kesempatan tidak punya niat juga tidak bakal korupsi. Terbukti kesempatan itu dimiliki mereka yang menduduki kekuasaan, baik politik, anggaran, maupun pemerintahan, baik yang duduk di badan anggaran  panitia anggaran maupun  yang duduk di pucuk pimpinan.

Tetapi sayang seribu kali sayang. sejak upaya bangsa ini bertekat memberantas korupsi  bukannya korupsi hilang dari peredaran tetapi justru semakin merajalela .
Siapa yang harus disalahkan? Para pejabat yang duduk di jajaran pengawasan ? Atau aparat kepolisian? Yang penting jangan menuding para guru . sebab tidak pernah ada guru yang mengajarkan kami untuk koropsi . Betul teman-teman?

Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati, janganlah menyalahkan orang lain sebagai biang korupsi. Tetapi akar penyebab koropsi adalah pada diri  koroptor itu sendiri.

Para koruptor tidak menyadari jika dampak dari perilakunya, mencoreng nama harum keluarga. Akibat  dari sekali melakukan korupsi, menikmati gelimangnya harta,   berakibat mencoreng nama baik keluarga. Jika sudah begitu siapa yang bertanggung jawab?  Nasi sudah menjadi bubur. Tidak dapat kita berbuat apa-apa. Pastilah anak cucu bahkan generasi penerus yang akan menanggung malu dan aib selama- lamanya.

Hadirin yang dirahmati Allah, bisa kita jadikan cermin untuk kita semua betapa malunya seorang isteri atau suami harus mendatangi rumah tahanan, betapa malunya orang tua menengok anaknya di hotel prodio, dan betapa malunya seorang anak harus datang menjenguk orang tuanya di Rutan KPK. Ditayangkan oleh semua stasiun televisi, dimuat di harian surat kabar yang dibaca semua orang. Bahkan jadi bahan pembicaraan disetiap talkshow. Sungguh memalukan kalau sudah begitu bagaimana teman-teman ,siapa yang menanggung malu?   Ya , pastilah anak cucu.Tetapi mengapa mereka tidak jera? Karena enak, bisa hidup bergelimang harta rumah megah ,mobil mewah, perhiasan mahal. Cukuplah berhenti sampai di sini.tidak ada lagi anak cucu yang dibuat malu. Cukuplah anak cucunya Gayus Tambunan, Ahmat Fathonah ,Joko Susilo , dan Akil Mokhtar, serta Ratu Atut. Jangan ada lagi anak cucu lain yang harus dibuat malu oleh orang tua, kakek dan neneknya  sendiri .

Bagaimana caranya? Ayo, tanamkan pada diri kita nilai-nilai luhur agama, nilai-nilai luhur Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan NKRI harga mati. Yang disebut dengan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

Jika yang tua sudah terlanjur, marilah kita yang muda bergegas dan berupaya membangun diri dengan membentengi jiwa anti korupsi sejak dini. Jangan suka mengambil yang bukan haknya . Insya Allah akan terbangun generasi anti korupsi yang tangguh, yang mampu membangun mental banggsa untuk tidak korupsi.

Sehingga bangsa Indonesia akan dapat menjadi bangsa yang besar  dan sejahtera.
Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati. Marilah kita bersama memohon kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, untuk selalu mendapat petunjuk dalam setiap langkah dan pengabdian kita, sehingga  semua langkah yang kita lakukan baik sebagai politikus, pemimpin, anggota dewan, guru, maupun yuri, serta sebagai siswa selalu dalam hidayah dan lindunganNya, amin.

Kiranya cukup sekian pidato saya, jika ada kesalahan dan kehilafan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tak ada gading yang tak retak. Sebelum saya akhiri terimalah pantun ini ,

Tikus kecil curi peniti
dikejar kera pakai palu
mari kita cegah korupsi
agar anak cucu tak malu

Billahi taufik walhidayah, Assalamualaikum Warokhmatullahi Wabarokaatuh.

Monday, November 28, 2016

Cerita Rakyat : Batu Menangis

Halo apa kabar para pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah menulis tentang Cerpen Anak : Pelajaran Nenek Penjual Sapu. Pada kesempatan ini saya akan menulis tentang cerita rakyat. Tulisan saya kali ini adalah Cerita Anak : Batu Menangis. Yuk kita simak bersama.

Batu Menangis

Di sebuah bukit yang jauh dari desa, tinggallah seorang janda miskin dan anak gadisnya. Anak gadisnya itu amat pemalas. Ia tidak mau membantu ibunya mencari nafkah. Kerjanya setiap hari hanya berdandan, berdandan dan berdandan saja. Ia suka menuntut kepada ibunya. Setiap kali ia meminta sesuatu, ibunya harus mengabulkannya.

Pada suatu hari mereka turun ke desa untuk berbelanja. Letak pasar di desa itu amat jauh sehingga mereka harus berjalan kaki. Ibunya berjalan di belakang sambil membawa keranjang. Sedangkan anak gadisnya berlenggang di depan. Ibunya berpakaian amat sederhana. Sebaliknya, anak gadisnya berpakaian mewah. Mereka hidup terpencil. Tidak seorang pun mengetahui bahwa mereka adalah ibu dan anak. Ketika memasuki desa, mereka bertemu dengan penduduk yang lain. Di antara orang-orang tersebut ada seseorang yang bertanya kepada si gadis, katanya, “Manis, apakah yang di belakangmu itu ibumu?”

“Bukan!” jawab si gadis dengan angkuhnya. “Ia adalah pembantu saya.”

“Manis, apakah yang berjalan di belakangmu itu ibumu?” tanya orang kedua yang berjumpa dengannya.

“Bukan, bukan!” jawab si gadis. “Ia adalah budak saya.” Begitulah jawaban si gadis setiap kali ditanya penduduk desa yang berjumpa dengannya. Sang Ibu diperlakukan sebagai budaknya.

Mendengar jawaban putrinya yang durhaka itu, pada awalnya si ibu masih dapat menahan diri. Setelah berulang kali mendengar jawaban yang amat menyakitkan hati, akhirnya si ibu tak bisa menahan diri. Si ibu berdoa kepada Tuhan, “Ya, Tuhan, hukumlah anak durhaka ini. Ya hukumlah dia ... .“

Doa sang Ibu didengarkan Tuhan. Perlahan-lahan tubuh gadis yang durhaka itu berubah menjadi batu. Ketika setengah badan telah menjadi batu yang dimulai dari kaki, anak gadis itu menangis memohon ampun kepada ibunya. “Ibu, Ibu, ampunilah saya, ampunilah kedurhakaan saya selama ini!” Si gadis terus menangis.

Akan tetapi, semuanya telah terlambat. Seluruh tubuh sang gadis akhirnya berubah menjadi batu. Namun, orang dapat melihat bahwa kedua matanya masih menitikkan air mata. Batu itu seperti sedang menangis. Oleh karena itu, batu yang berasal dari gadis itu diberi nama “Batu Menangis”.
Y.B. Suparlan, Kumpulan Cerita Rakyat Indonesia, 2004

Demikianlah tulisan singkat saya tentang Cerita Rakyat : Batu Menangis. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda melalui Google +. Jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.
_________________________________________________
Baca juga :
Unsur-unsur Dalam Cerita Rakyat
Bentuk-bentuk Cerita Rakyat dan Contohnya
Fabel (Dongeng Binatang) : Semut dan Kepompong

Friday, November 25, 2016

Cerpen Anak : Pelajaran Nenek Penjual Sapu

Halo apa kabar para pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah menulis tentang fabel atau dongeng binatang yang berjudul Cerita Semut dan Kepompong. Nah pada kesempatan kali ini saya akan menulis tentang materi bahasa Indonesia. Tulisan saya kali ini adalah tentang cerpen atau cerita pendek untuk anak yaitu Pelajaran Nenek Penjual Sapu. Yuk kita simak bersama.

Pelajaran Nenek Penjual Sapu

Seorang teman menceritakan kekagumannya pada seorang nenek yang mangkal di depan Pasar Godean, Sleman, Yogyakarta. Ketika itu Hari Minggu, saat dia dan keluarganya hendak pulang usai silahturahmi bersama kerabat, mereka melewati Pasar Godean. Ibu dari teman saya tergoda membeli ayam goreng di depan pasar untuk sajian makan malam. Kebetulan hari mulai gelap.

Di samping warung ayam goring tersebut ada seorang nenek berpakaian lusuh seperti pengemis, duduk bersimpuh tanpa alas, sambil merangkul tiga ikat sapu ijuk. Keadaannya terlihat payah, lemah, dan tak berdaya.

Setelah membayar ayam goreng, ibu teman saya bermaksud memberi Rp 1.000,00 karena iba dan menganggap nenek itu pengemis. Saat menyodorkan lembaran uang tadi, tidak diduga si nenek malah menunduk kecewa dan menggeleng pelan. Sekali lagi diberi uang, sekali lagi nenek itu menolak.

Penjual ayam goreng yang kebetulan melihat kejadian itu kemudian menjelaskan bahwa nenek itu bukanlah pengemis, melainkan penjual sapu ijuk. Paham akan maksud keberadaan sang nenek yang sebenarnya, ibu teman saya akhirnya memutuskan membeli tiga sapunya yang berharga Rp 1.500,- per ikat. Meskipun ijuknya jarang-jarang dan tidak bagus, ikatannya pun longgar.

Menerima uang Rp 5.000,00 si nenek tampak bergumam sendiri. Ternyata dia tidak punya uang kembalian, “Ambil saja uang kembaliannya,” kata ibu teman saya. Namun, si nenek ngotot untuk mencari uang kembalian Rp 500,00. Ia lalu bangkit dan dengan susah payah untuk menukar uang di warung terdekat.

Ibu teman saya terpaku melihat polah sang nenek. Sesampainya di mobil, ia masih terus berpikir, bagaimana mungkin di zaman sekarang masih ada orang yang begitu jujur, mandiri, dan mempunyai harga diri yang begitu tinggi.
Intisari, Agustus 2004

Demikianlah tulisan saya tentang Cerpen Anak Pelajaran Nenek Penjual Sapu. Semoga bermanfaat. Silahkan share tulisan saya melalui Google + atau media sosial lainnya. Jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.

Fabel Cerita Semut dan Kepompong

Halo apa kabar para pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah menulis tentang lagu Terima Kasih Guruku (Lirik dan Video) dalam rangka Hari Guru Nasional. Nah pada kesempatan kali ini saya akan menulis tentang materi bahasa Indonesia. Tulisan saya kali ini adalah tentang dongeng binatang yaitu Fabel : Cerita Semut dan Kepompong. Yuk kita simak bersama. 

Cerita Semut dan Kepompong

Di sebuah hutan, hidup berbagai binatang buas dan jinak. Ada kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu, dan lain-lain. Pada suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat. Banyak hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya, kecuali si semut yang berlindung di dalam tanah. Badai baru berhenti ketika pagi menjelang. Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Ia pun berjalan melihat sekelilingnya. Ketika sedang berjalan, ia melihat seekor kepompong yang tergeletak di dahan daun yang patah. 

Semut bergumam,“Hmm, alang-kah tidak enaknya menjadi kepompong, terkurung dan tidak bisa ke mana-mana. Menjadi kepompong memang memalukan! Coba lihat aku, bisa pergi ke mana saja yang aku mau,” ejek Semut pada Kepompong. 

Semut terus mengulang perkataannya pada setiap hewan yang berhasil ditemuinya. Beberapa hari kemudian, semut berjalan di jalan berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya bisa menghisap dirinya semakin dalam.

“Aduh, sulit sekali berjalan di tempat becek seperti ini,” keluh Semut. Semakin lama, Semut semakin tenggelam dalam lumpur. “Tolong…tolong,” teriak Semut.

“Wah, sepertinya kamu sedang kesulitan ya…?” Semut terheran mendengar suara itu. Ia memandang ke sekelilingnya mencari sumber suara. Dilihatnya seekor kupu-kupu yang indah terbang mendekatinya

“Hai, Semut! Aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek. Sekarang, aku sudah menjadi kupukupu. Aku bisa pergi ke mana saja dengan sayapku. Lihat… sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu kan?”

“Aku mohon maaf karena telah mengejekmu. Maukah kau menolongku sekarang?” kata Semut pada Kupu-kupu. Kupu-kupu pun menolong Semut yang terjebak dalam lumpur. Tidak berapa lama, Semut terbebas dari lumpur penghisap tersebut. Setelah terbebas, Semut mengucapkan terima kasih kepada Kupu-kupu. 

Kupu-kupu lalu berkata “Tidak apa-apa, memang sudah kewajiban kita untuk menolong yang sedang kesusahan. Sebaiknya kamu jangan mengejek hewan lain. Setiap makhluk pasti diberikan kelebihan dan kekurangan oleh Yang Maha Pencipta. Sejak saat itu, Semut dan Kepompong menjadi sahabat karib.
Sumber : Majalah Bobo Juni 2006

Demikianlah tulisan saya tentang Fabel Cerita Semut dan Kepompong. Semoga bermanfaat. Silahkan share tulisan saya melalui Google + atau media sosial lainnya. Jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.

Tuesday, May 17, 2016

Penulisan Surat Resmi

Halo apa kabar para pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi informasi terkait dengan Materi Bahasa Indonesia yaitu tentang Perbedaan Surat Resmi dan Surat Pribadi. Nah kali ini saya akan berbagi informasi lagi tentang materi Bahasa Indonesia. Terutama untuk anak-anak di sekolah dasar. Tulisan saya kali ini adalah Penulisan Surat Resmi. Yuk kita simak bersama

Surat merupakan salah satu alat komunikasi. Orang yang menulis surat berarti orang itu sedang berkomunikasi. Ia sedang berkomunikasi dengan orang yang akan menerima surat. Di dalam surat orang dapat mengungkapkan perasaannya. Semua yang dialami dan dirasakan dapat ditulis di dalam surat.

Surat resmi dapat berupa pengumuman, pemberitahuan, keterangan, undangan, permohonan, dan lain sebagainya. Penulisan surat bergantung pada kebutuhan penulisnya. Jika ingin mengundang, seseorang dapat menulis undangan. Jika ingin mengumumkan seseorang dapat menulis pengumuman. 

Perbedaan yang mendasar pada surat resmi dan surat tidak resmi adalah dalam penggunaan bahasanya. Bahasa yang digunakan dalam surat resmi harus bahasa baku atau bahasa Indonesia yang baik dan benar. Adapun bahasa yang digunakan dalam surat tidak resmi adalah bahasa sehari-hari atau bahasa tidak baku. Selain itu dalam penulisan surat resmi harus diperhatikan bentuk-bentuk penulisan surat, tidak boleh sembarangan

Demikianlah informasi singkat mengenai Penulisan Surat Resmi. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini

Perbedaan Surat Resmi dan Surat Pribadi

Halo apa kabar para pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi informasi terkait dengan Materi Bahasa Indonesia yaitu tentang Ciri-ciri Buku Fiksi dan Non Fiksi. Nah kali ini saya akan berbagi informasi lagi tentang materi Bahasa Indonesia. Terutama untuk anak-anak di sekolah dasar. Tulisan saya kali ini adalah Perbedaan Surat Resmi dan Surat Pribadi. Yuk kita simak bersama

Surat adalah alat komunikasi tertulis yang dibuat seseorang baik atas nama pribadi maupun lembaga yang disampaikan kepada seseorang atau lembaga lain. Surat pada umumnya dibedakan menjadi dua, yaitu surat resmi dan surat pribadi. Perbedaan surat resmi dan surat pribadi sebagai berikut

Surat Resmi:
a. Menggunakan bahasa atau kalimat baku.
b. Menggunakan bentuk standar surat resmi
c. Memakai nomor surat
d. Memakai kop atau kepala surat
e. Memakai stempel atau cap

Surat Pribadi:
a. Tidak menggunakan bahasa baku
b. Menggunakan bentuk bebas tergantung dari penulis surat
c. Tidak memakai nomor surat
d. Tidak memakai kop atau kepala surat
e. Tidak memakai stempel atau cap

Demikianlah informasi singkat mengenai Perbedaan Surat Resmi dan Surat Pribadi. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini

Ciri-ciri Buku Fiksi dan Non Fiksi

Halo apa kabar para pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi informasi terkait dengan Materi Bahasa Indonesia yaitu tentang Gaya Bahasa Hiperbola dan Contohnya. Nah kali ini saya akan berbagi informasi lagi tentang materi Bahasa Indonesia. Terutama untuk anak-anak di sekolah dasar. Tulisan saya kali ini adalah Ciri-ciri Buku Fiksi dan Non Fiksi. Yuk kita simak bersama

Ciri-ciri buku fiksi adalah sebagai berikut.
a. Ditulis menggunakan gaya bahasa.
b. Sifat katanya banyak konotatif atau makna yang ditambahkan.
c. Berbentuk cerpen dan novel.
d. Ditulis berdasarkan imajinasi atau khayalan.

Ciri-ciri buku nonfiksi adalah sebagai berikut.
a. Ditulis dengan tidak menggunakan gaya bahasa.
b. Sifat katanya denotatif atau dengan makna sebenarnya.
c. Berbentuk karangan ilmiah.
d. Ditulis berdasarkan pengamatan atau penelitian

Banyak sekali contoh buku fiksi dan non fiksi yang bisa kita temui di perpustakaan ataupun di toko buku. Demikianlah informasi singkat mengenai Ciri-ciri Buku Fiksi dan Non Fiksi. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.

Download Buku Fiksi

Monday, May 16, 2016

Gaya Bahasa Hiperbola dan Contohnya

Halo apa kabar para pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi informasi terkait dengan Materi IPA yaitu tentang Perbedaan Perbedaan Fotosintesis dan Respirasi pada Tumbuhan. Nah kali ini saya akan berbagi informasi lagi tentang materi Bahasa Indonesia. Terutama untuk anak-anak di sekolah dasar. Tulisan saya kali ini adalah Gaya Bahasa Hiperbola dan Contohnya. Yuk kita simak bersama.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan dengan berbagai persoalan faktual. Persoalan-persoalan tersebut dapat kalian jumpai di koran atau majalah-majalah. Di dalam berita, ada kalanya terdapat ungkapan kalimat yang suka dilebih-lebihkan.

Hiperbola atau ungkapan pengeras adalah gaya bahasa perbandingan yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan. Hiperbola juga dapat diartikan lukisan peristiwa atau keadaan secara berlebihan.

Contoh:
1. Larinya secepat kilat.
2. Cita-citanya setinggi langit.
3. Air matanya mengalir menganak sungai.
4. Ia kurus kering tinggal kulit pembalut tulang.
5. Hampir meledak dadaku menahan amarah

Demikianlah informasi singkat mengenai Gaya Bahasa Hiperbola dan Contohnya. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.

Wednesday, April 27, 2016

Contoh Pidato Bahasa Indonesia FLS2N : Mewujudkan Pemimpin Bukan Penguasa

Halo apa kabar para pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi informasi terkait dengan Materi Bahasa Indonesia yaitu tentang Contoh Pidato Bahasa Indonesia FLS2N: Guru Sebagai Sosok Pahlawan. Nah kali ini saya akan berbagi informasi lagi tentang materi Bahasa Indonesia yang berjudul Contoh Pidato Bahasa Indonesia: Mewujudkan Pemimpin Bukan Penguasa. Yuk kita simak bersama.

Mewujudkan Pemimpin Bukan Penguasa

Assalamualaikum Warokhmatullahi Wabarokatuh, Salam sejahtera bagi kita semua. Khamdan wa sukronlillah.

Dewan yuri yang saya hortmati dan teman-teman peserta lomba pidato dalam bahasa Indonesia yang saya cintai, Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah Tuhan Yang  Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatNya kepada kita ,sehingga kita dapat berkumpul di acara Lomba Pidato dalam Bahasa Indonesia tingkat Kabupaten Demak tahun 2014, tanpa aral suatu apa pun. Sholawat dan salam marilah kita sanjungkan pada junjungan kita nabi Agung Mukhammad Solollahu Alaihi Wasalam,yang kita nantikan syafaatnya diyaumul qiyamah,amin.

Dewan yuri dan hadirin yang sayaberbahagia.perkenankan pada kesempatan ini , saya akan menyampaikan pidato dengan judul “Mewujudkan Pemimpin, Bukan Penguasa“ .

Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati, di era globalisasi ini banyak sekali perkembangan dan perubahan yang luar biasa. Termasuk perubahan pada para pemimpin kita. Dari presiden, gubernur, bupati atau wali kota, kepala desa, kepala sekolah, maupun ketua dewan .Lihat dan dengar saja setap hari, pada tayangan di berbagai stasiun televisi.  Ulah para pemimpin kita aneh-aneh saja. Tidak layak dilakukan oleh  seorang pemimpin Apalagi jadi panutan.Saya, yang masih kecil saja ,malu melihatnya. Bayangkan saja banyak kepala daerah yang sewenang – wenang membuat peraturan daerah yang berakibat menyengsarakan rakyatnya. Ada sebagian kepala daerah yang bersuara lantang mengkampanyekan anti koropsi, justru menjadi pelopor korupsi. Mereka yang seharusnya mensejahterakan rakyat , justru memperkaya diri sendiri, kalau sudah begini para pemimpin kita, mau di bawa kemana negeri ini? 

Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati. Belumlah terlambat, masih dapat kita berbenah, Bagaimana caranya untuk mewujudkan pemimpin yang baik bukannya penguasa. Pemimpin adalah orang yang memimpin. Sedangkan penguasa adalah orang yang dengan kesanggupanya untuk berbuat sesuatau,dengan mengandalkan kekuatan, sewenang-wenang bahkan arogan.Nah, sikap tersebut muncul dikalangan para pemimpin kita sekarang ini.Tidak percaya? Banyak contoh yang muncul di kalangan para pemimpin kita. Ada kepala daerah yang menggunakan uang rakyat seenaknya. Dan digunakan untuk memperkaya diri dan keluarganya .Dengan membeli rumah,mobil,tanah maupun perhiasan . Bahkan ada oknum kepala desa yang tega menjual beras raskin untuk dinikmati bersama perangkatnya. Masih ada yang sangat memprihatinkan jika mereka menggunakan cara yang curang untuk memenangkan dirinya menjadi pemimipin. Pasti ada udang di balik batu. Untuk apa dirinya harus menang. Nah, kalau sudah begini mau ke mana negeri ini,mau ke mana bangsaku ini, dan mau jadi apa negeriku ini.jika para pemimpinnya saja sudah tidak bisa pegang amanah ,tetapi justru bertindak sewenang –wenang.Dengan segala kekuatannya bertindak arogan. Sangat mengerikan. Tunggu kehancurannya. 

Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati.untuk mewujudkan pemimpin yang amanah memang sulit, bahkan ada yang mengatakan untuk mencari pemimpin yang baik, jujur, dan amanah perlu dengan cara pangkas satu generasi. Luar biasa.Tidak usah putus asa. Ayo, mulai sekarang kita jangan mudah dihasut ,diadu domba,diiming-imingi dengan yang manis –manis, dengan janji-janji kosong.apalagi dengan menyuap para calon pemilih.pastilah pemimpin yang kita pilih cenderung menjadi penguasa bukannya pemimpin sejati.Untul itu ayo,kita sadar dan mau berubah untuk mewujudkan pemimpin bukannya Penguasa.Bagaimana caranya ? Pertama carilah yang pemimimpin yang taat beragama dan beribadah. Kedua yang baik akhlaknya, ketiga, pemimpin yang asah, asih dan asuh, keempat, yang mampu mensejahterakan rakyatnya dengan  tidak mementingkan dirinya sendiri , tetapi mementingkan rakyat terlebih dahulu, baru dirinya, tidak arogan, dan yang lebih penting tidak koropsi.Nah,benar-benar sulit bukan? Makanya, jangan sembarangan kita memilih pemimpin, haruslah hati-hati. Niscaya dengan berhati-hati kita dapat menemukan pemimpin yang baik dan amanah. Bukan pemimpin yang berkedok penguasa.

Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati, untuk itu bagi yang ingin menjadi peimipin hendaklah mulai sekarang untuk bercermin dan mempersiapkan diri. Sudah pantaskah aku,untuk menjadi pemimpin, sudah mampukah aku untuk menjadi pemimpin, dan sudah layakkah aku untuk memimpin? Jika belum dan mumpung belum terlanjur, segeralah untuk mundur dan legawa. Sebab untuk memimpin diri sendiri saja belum pecus, apalagi memimpin orang lain,bahkan memimpin negera. Pastilah akan hancur negeri ini.

Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati. Untuk itu saya menghimbau kepada kawan –kawanku, ayolah kita memulai pada diri kita, untuk bisa memimpin diri kita sendiri dengan baik, yaitu dengan hidup yang tertib, jujur, disiplin, belajar keras, menghargai kawan, bertanggung jawab terhadap semua tugas, bersikap adil,  selalu menghormati orang tua dan guru. Jika sudah terbiasa sejak sekarang, kelak kita pasti bisa menjadi calon pemimpin yang tangguh, tahan uji dan amanah dan bukanlah penguasa percaya, percaya, percaya? Tunggu saja tiga puluh tahun lagi, pasti akan terbukti lahirnya pemimpin yang luar biasa.

Dewan yuri dan hadirin yang dirahmati Allah, tetaplah kita terus berusaha hari esok  lebih baik daripada hari ini, terus berdoa semoga kita kelak memiliki pemimpin yang dapat mengayomi rakyat, amanah, mampu membawa perubahan bangsa ,dan menjadikan bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang besar, yang tidak lupa dengan karakter bangsanya. Amin .

Dewan yuri dan hadirin yang berbahagia. Kiranya cukup sekian pidato saya. Jika ada kesalahan dan kekhilafan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Jika ada jarum yang patah jangan simpan dalam laci, jika ada kata yang salah jangan simpan dalam hati.

Banjir kanal kikis tebing kiri 
Pilih sarimi apa  kemeja
Jadilah engkau pemimpin negeri
Jangan jadi seorang penguasa

Billahitaufik wal hidayah. Assalamualaikum Warokhmatullahi Wabarokatuh

Demikian informasi singkat mengenai Contoh Pidato Bahasa Indonesia FLS2N: Mewujudkan Pemimpin Bukan Penguasa. Semoga bermanfaat. Silhkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini

Baca Juga:

Contoh Pidato Bahasa Indonesia FLS2N : Guru Sebagai Sosok Pahlawan

Halo apa kabar para pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi informasi terkait dengan Materi Penjasorkes yaitu tentang contoh pidato dalam bahasa Jawa yaitu Dhumadine Kutho Salatiga. Nah kali ini saya akan berbagi informasi tentang materi Bahasa Indonesia khususnya Contoh Pidato Bahasa Indonesia FLS2N yang berjudul Guru Sebagai Sosok Pahlawan. Yuk kita simak bersama.

Guru Sebagai Sosok Pahlawan

Assalamulaikum warokhmatullahi wabarokatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. Khamdan wasukronlillah.

Dewan yuri yang saya hormati dan teman-teman peserta lomba pidato dalam bahasa indonesia yang saya cintai.marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa , yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul dalam acara lomba pidato dalam bahasa Indonesia tingkat Kecamatan Karanganyar tahun 2014 . Sholawat dan salam marilah kita sanjungkan kepada nabi Agung Mukhammad Solollohu Alaihiwasalam, yang kita nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah , amin.

Dewan yuri dan hadirin yang berbahagia. Pada kesempatan ini perkenankan saya untuk menyampaikan pidato dengan judul “Guru sebagai Sosok Pahlawan “

Yang menarik dari judul ini adalah tentang sosok yang telah berjasa kepada kita
Siapakah dia ? Siapa orang yang tidak mengenal sosok guru ? Siapa yang tidak ingat tentang sosok guru? Siapa yang tidak terkenang dengan sosok guru? Pastilah terkenang .  Bahkan saya tidak dapat melupakan sepenggal syair dari lagu yang berjudul “ Jasamu  Guru “  dengarkan ,ya  ?

Aku jadi pintar dibimbing Pak guru
Aku jadi pandai dibimbing Bu guru
Guru bak pelita 
Penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara

Dari sepenggal syair lagu itu dapat saya ambil hikmahnya bahwa guru telah banyak memberikan pengabdian pada peserta didiknya. Guru tidak kenal lelah dan tidak pandang upah. Pengabdiannnya luar biasa dari mengajar, mendidik , membimbing, menilai, melatih, mengasuh, bahkan terkadang jadi tempat curhat  (curahan hati) dan menjadi orang tua ke dua setelah bapak dan ibu kita . Apalagi para guru Sekolah Dasar . Tepuk tangan dulu buat guru-guru Sekolah Dasar! Telah menjadikan kami dari tidak bisa membaca , menulis , dan berhitung, sampai  menjadi  pintar. Bahkan aku sekarang ini, berani maju mengikuti lomba pidato. Semua itu berkat para guru .sekali lagi tepuk tangan buat para guru!

Para  guru tidak kenal lelah dan tak kenal menyerah, begitu telatennya, penuh kasih tak pandang kasih, penuh keikhlasan bahkan di kala kita bermasalahpun tak luput dari bimbingannya. Guru-guru perananmu melebihi oarang tua . Bayangkan saja, sekarang ini banyak  orang tua  yang  justru kurang memperhatikan putra-putrinya, banyak menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas di luar rumah. Ditinggal arisan  ke sana ke mari, senam, shopping, creambath, bahkan kampanye. Di saat kita tak menerima kasih sayang di rumah, guru jugalah yang dapat menggantikannya. oleh karena itu sudah selayaknyalah kita jadikan guru sebagai sosok pahlawan.bagi kita. Betul teman-teman? Pasti betul.

Dewan yuri dan hadirin yang berbahagia, oleh karena itu ayo, kita ucapkan terima kasih kepada guru-guru. Dari jasanyalah kita dapat sukses. Jadi dokter, perawat,  bidan, polisi, tentara, pengusaha ,petani, direktur,pilot, nakoda, masinis, dan anggota dewan , bahkan jadi seorang presiden . Para guru tidak pernah mengharapkan balas jasa, bagai matahari menyinari dunia. Lalu bagaimana caranya agar guru-guru kita bangga akan jerih payahnya? Pertama, kita hendaknya selalu berbudi pekerti luhur .Kedua, kita terus menjalin tali silaturokhmi. Ketiga ,terus mendoaan agar para guru sehat wal afiat dan dalam hindungannya.Keempat ,kita tetap dapat membanggakan hatinya,dengan menunjukkan kesuksesan kita dalam berbagai hal .Pastilah para guru ahan tersenyum bangga dan mengacungkan jempolnya untuh kita semua.Terus berjuanglah guruku, guru bangsa, sosok pahawan bangsa.

Untuk itu saya sangat bersyukur pada pemerintah , dengan diberikannya bapak dan ibu guru tunjangan profesi. Sehingga guru-guru kami sekarang tampak ceria dan semakin semangat bekerja.Layak menjadi sosok pahawan yang patut kita hormati, kita hargai,dan kita banggakan. Semoga para guru bangsa dapat terus bersemangat dalam mencerdashan anak banggsa, sehingga Bangsa Indonesia dapat menjadi banggsa yang besar sejajar dengan bangsa-bngsa lain di dunia.

Kiranya cukup sekian pidato saya, jika ada kesalahan dan kekhilafan, mohon maaf yang sebesar-besarnya. Jika ada jarum  patah jangan simpan di dalam  laci. Jika ada kata yang salah janganlah disimpan dalam hati.

Gajah lari dikejar pemburu
perampok lari dikejar polwan
ayo , berbakti pada guru-guru
karena  guru  sosok pahlawan

Billahi taufik walhidayah, assalamualaikum warokhmatullahi wabarokatuh.

Demikian informasi singkat mengenai Contoh Pidato Bahasa Indonesia FLS2N : Guru Sebagai Sosok Pahlawan. Semoga bermanfaat. Silhkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini

Baca Juga :
- Langkah-langkah Menyusun Naskah Pidato

Saturday, September 26, 2015

Cara Menyampaikan Isi Pengumuman yang Baik

Halo apa kabar para pengunjung Catatan Callysta?

Lama tidak membuat posting di blog yang sederhana karena kesibukan saya sebagai ibu  dari dua orang putra putri saya yang masih imut semua. Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagai informasi tentang Descriptive Text : My Sister yang merupakan bagian dari Materi Bahasa Inggris dalam blog saya. Nah kali ini saya akan berbagi informasi tentang Materi Bahasa Indonesia. Tulisan saya kali ini adalah bagaimana Cara Menyampaikan Isi Pengumuman yang Baik. Yuk kita simak bersama. 

Sebagaimana kita ketahui bahwa menyampaikan isi pengumuman berbeda dengan membaca pengumuman. Membacakan pengumuman berbeda dengan membaca pengumuman. Membacakan pengumuman harus memerhatikan hal-hal berikut. 

1. Kejelasan Vokal
Kejelasan vokal merupakan keras lemahnya suara dan kejelasan pengucapan kata. Pengucapan yang tidak jelas dan suara yang kurang keras menyebabkan penyampaian pengumuman tidak terdengar oleh pendengar, sehingga informasi yang diterima kurang sesuai dengan isi pengumuman.

2. Intonasi, jeda, dan tempo
Intonasi merupakan naik turun atau tinggi rendahnya suara. Jika penyampaian pengumuman dengan suara tinggi atau rendah terus-menerus, bisa mengakibatkan tidak menarik dan membosankan. Jeda merupakan hentian sebentar dalam ujaran, sedangkan tempo merupakan cepat dan lambatnya suara.

3. Komunikatif
Komunikatif menyangkut kalimat-kalimat atau isi pengumuman tersebut dapat dipahami oleh pendengar dengan baik.

4. Kesesuaian Isi
Para siswa telah memahami isi pengumuman. Berdasarkan isi pengumuman tersebut, siswa lain mampu menilai kesesuaian isi pengumuman dengan penyampaian pengumuman oleh temanmu.

5. Sikap dan pandangan mata
Sikap saat membaca pengumuman sangat penting. Hal ini berkaitan dengan rasa percaya diri siswa. Siswa yang membacakan pengumuman dengan sikap tegak dan pandangan mata menyebar (tidak pada teks pengumuman terus-menerus) berarti ia percaya diri

Demikianlah penjelasan singkat mengenai Cara Menyampaikan Isi Pengumuman yang Baik. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa untuk memberikan komentar demi kemajuan blog ini.

Monday, September 9, 2013

Watak Tokoh dalam Cerita Anak

Apa kabar pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi tulisan yang berjudul Menulis Surat Undangan. Nah pada kesempatan kali ini saya berbagai tulisan yang berkaitan dengan materi Bahasa Indonesia. Tulisan saya kali ini adalah Watak Tokoh dalam Cerita Anak

Memahami cerita anak dapat dilakukan dengan mempelajari unsur-unsur cerita. Unsur-unsur cerita yang dapat kita pelajari diantaranya adalah tokoh, watak tokoh, latar, tema, alur, pesan cerita. Tokoh adalah pemeran atau pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh cerita bisa orang, benda atau binatang. Tokoh ada dua yaitu tokoh utama dan tokoh pendukung. 
  1. Tokoh Utama adalah tokoh yang memegang peran penting dalam cerita dan paling banyak berhubungan dengan tokoh-tokoh lain. 
  2. Tokoh Pendukung adalah tokoh yang tidak memegang peranan didalam cerita dan tidak banyak berhubungan dengan tokoh-tokoh lain. 


Sifat/watak adalah sifat batin yang dimiliki oleh seorang tokoh ang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku. Tokoh cerita memiliki sifat atau watak. Watak inilah yang membedakan tokoh satu dengan lainnya. 

Watak tokoh cerita ada yang baik disebut tokoh protagonis dan ada yang kurang baik disebut antagonis dan ada sebagai penengah disebut tritagonis. Watak yang baik seperti rajin, ramah, suka menolong dan masih banyak lagi. Watak yang kurang baik seperti malas, pemarah, suka mencuri dan sebagainya. 

Demikianlah penjelasan singkat mengenai Watak Tokoh dalam Cerita Anak. Semoga bermanfaat. Bila menurut anda tulisan ini berguna, silahkan bagikan tulisan ini ke teman-teman anda dan jangan sungkan-sungkan untuk meninggalkan komentar.

Saturday, January 19, 2013

Menulis Surat Undangan

Apa kabar pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi tulisan yang berjudul Daftar Nama Kepala Pemerintahan Negara-negara Asia Tenggara. Nah, pada kesempatan ini, saya akan berbagi tulisan yang berkaitan dengan materi Bahasa Indoensia. Tulisan saya kali ini adalah Menulis Surat Undangan

Surat undangan merupakan sebuah suart yang dimaksudkan untuk mengundang seseorang atau lembaga tertentu untuk menghadiri acara atau event yang akan diselenggarakan oleh orang atau lembaga yang membuat surat undangan tersebut. 

Surat Undangan ada yang bersifat resmi adapula yang bersifat tak resmi atau pribadi. Untuk surat undangan resmi telah saya bahas pada tulisan yang lalu, silahkan lihat arsip atau lihat di sini. Berikut ini saya berikan contoh surat undangan tak resmi, yaitu berkenaan dengan undangan untuk menghadiri rapat. 

Undangan 

Buat  Winda 
di tempat

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Mengharap dengan hormat atas kehadiran teman-teman besok pada 

Hari         : Minggu
Tanggal    : 20 Januari 2013
Waktu      : pukul 09.00 WIB
Tempat     : rumah Annisa
Acara       : Membahas pelaksanaan ulang tahun sekolah

Diharapkan kehadiran teman-teman tepat waktu. Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

                                                                                                        Temanmu, 

                                                                                                         Annisa

Demikianlah penjelasan singkat mengenai Menulis Surat Undangan. Semoga bermanfaat. Jika menurut anda tulisan ini bermanfaat, silahkan bagikan bagikan tulisan ini ke rekan-rekan anda dan jangan sungkan-sungkan untuk meninggalkan komentar

________________________________________________________________________
Artikel terkait : 


Thursday, November 29, 2012

Macam-macam Drama

Apa itu drama?

Drama dapat diartikan sebagai karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan menampilkan pertikaian atau konflik dan emosi lewat lakon dan dialog. Drama juga didefinisikan sebagai ragam karya sastra dalam bentuj dialog yang dibuat untuk dipertunjukkan diatas pentas. 

Drama terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis drama yang dikenal antara laian :
  1. Drama tragedi, yaitu drama yang mengisahkan cerita penuh kesedihan.
  2. Drama komedi, yaitu drama yang berisi sindiran terhadap orang atau keadaan yang dilebih-lebihkan. Sehingga menyebabkan penonton tertawa dari awal sampai akhir
  3. Drama tragedi-komedi, yaitu drama yang penuh kesedihan, tapi ada juga hal-hal yang lucu dan menggembirakan dan membuat penonton tertawa. 
  4. Opera, yaitu drama yang berisi nyanyian dan musik. 
  5. Operet, yaitu drama opera yang lebih pendek. 
  6. Pantomim, yaitu drama yang disampaikan melalui gerak dan isyarat saja. 


Langkah-langkah Menyusun Naskah Pidato

Bagaimana langkah-langkah menyusun naskah pidato?

Pidato adalah penyampaian uraian secara lisan tentang sesuatu hal di depan umum. Sebelum memulai pidato, sebaiknya mempersiapkan naskah pidato terlebih dahulu. Dengan menyusun naskah pidato terlebih dahulu, pidato yang disampaikan memiliki kerangka yang jelas dan mudah dipahami. 

Secara garis besar, sebuah naskah pidato memuat salam pembuka, pendahuluan, isi pidato, kesimpulan dan penutup.

1. Salam Pembuka
Pidato biasanya diawali dengan kata-kata pembuka atau salam pembuka, misalnya :
  • Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
  • Salam sejahtera untuk kita semua
  • Bapak, Ibu dan hadirin sekalian yang terhormat
2. Pendahuluan
Pendahuluan dalam pidato merupakan pengantar ke arah pokok-pokok materi yang akan disampaikan. Bagian pendahuluan biasanya berisi :
  • Puji syukur kepada Tuhan
  • Ucapan terima kasih kepada pihak tertentu
  • Maksud menyampaikan pidato
3. Isi atau Inti Pidato
Isi pidato merupakan uraian yang perlu disampaikan. Isi pidato merupakan uraian yang menjelaskan secara rinci semua materi dan persoalan yang dibahas dalam pidato. Materi utama yang disampaian perlu di lengkapi dengan ilustrasi dan cerita-cerita yang berkenaan dengan materi utama. 

4. Kesimpulan
Kesimpulan dalam pidato sangat penting karena dengan menyimpulkan segala sesuatu yang telah dibicarakan dan ditambah dengan penjelasan dan anjuran, para audience dapat menghayati maksud dan tujuan semua yang telah dibicarakan. 

5. Salam Penutup
Salam penutup di akhir pidato berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung terhadap pelaksanaan pidato. Misalnya : 
  • Atas perhatian bapak dan ibu, diucapkan terima kasih. 
  • Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakutuh

Wednesday, November 28, 2012

Contoh Puisi Tentang Pahlawan

Contoh puisi tentang pahlawan

Pahlawan 

Kau rela berjuang
Demi negeri tercinta
Kau pertaruhkan jiwa dan raga
Merebut kemerdekaan Indonesia

Aku bangga padamu
Pahlawanku ....
Tanpa jasa dan pengorbananmu
Bangsa ini takkan merdeka


Dikutip dari :

Sarmidi & Tri Puspitasari. 2009. Bahasa Indonesia untuk Kelas 5 SD dan MI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Monday, November 26, 2012

Puisi itu apa?

Puisi itu apa?

Puisi dapat diartikan sebagai salah satu ragam karya sastra yang diwujudkan dengan kata-kata atau bahasa yang indah dan memiliki makna. 

Untuk mengetahui makna sebuah puisi, terlebih dahulu harus memahami isi puisi tersebut. Pemahaman terhadap isi puisi dapat dilakukan dengan membaca puisi tersebut berulang-ulang. Hal tersbut dapat dilakukan dengan cara mengulang hal-hal yang disampaikan penyair dengan bahasa kita sendiri.

Bahasa dalam puisi sering terdengar indah atau disebut juga puitis. Disebut demikian karena pemilihan dan pemakaian kosakata dalam puisi tersebut oleh penyair.

Laporan Hasil Pengamatan

Apa laporan hasil pengamatan itu? 

Laporan hasil pengamatan adalah suatu jenis dokumen yang berisikan paparan peristiwa atau kegiatan yang telah dilakukan seseorang atau kelompok atas dasar tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. 

Laporan hasil pengamatan yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 
  1. Ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas. 
  2. Tidak menimbulkan salah pengertian. 
  3. Disertai data yang akurat dan meyakinkan. 
  4. Menarik untuk dibaca. 

Beberapa hal yang harus dilaporkan pada laporan hasil pengamatan yaitu :
  1. Nama kegiatan atau tema
  2. Pendahuluan
  3. Tujuan kegiatan
  4. Siapa pelaksananya
  5. Kapan dan dimana
  6. Bagaimana pelaksanaannya
  7. Kesimpulan dan saran