Halo
apa kabar pengunjung Catatan Callysta?
Pada
kesempatan yang lalu saya telah berbagi sedikit pengetahuan mengenai Organisasi Semi-Militer Bentukan Jepang.
Pada kesempatan kali ini saya akan kembali berbagi pengetahuan yang berkaitan
dengan Materi IPA. Tulisan saya kali ni adalah Penggunaan Zat Aditif pada Makanan dan Minuman.
Di
dunia terdapat berbagai jenis makanan yang disajikan secara higienis, menarik,
tahan lama, dan aroma yang menggoda. Makanan-makanan tersebut biasanya diberikan
bahan tambahan untuk tujuan tertentu, misalnya memberikan rasa sedap,
mengawetkan, warna, pemanis, dan memberikan
aroma. Zat-zat tambahan yang digunakan pada makanan dengan tujuan tertentu
dinamakan zat aditif.
Penggunaan
zat aditif dapat ditemukan juga pada makanan yang tahan lama, seperti daging
dan buah yang dijual dalam kemasan kaleng. Dalam kondisi normal, makanan
tersebut tidak dapat bertahan lama dan cepat membusuk. Namun, setelah daging
dan buah tersebut mengalami beberapa proses produksi dengan ditambahkan bahan
pengawet serta dikemas dalam bentuk kaleng,
makanan tersebut dapat bertahan lebih lama dari biasanya.
Selain
digunakan pada makanan, zat aditif juga sering ditambahkan pada minuman.
Minuman yang sering kita nikmati sebagai pelepas dahaga, tidak jarang
mengandung zat aditif. Misalnya, sirup mengandung bahan pewarna dan pemanis
buatan. Dengan penambahan zat aditif pada proses pembuatan sirup, menyebabkan
sirup tersebut terasa manis dan memiliki aroma yang menggoda.
Berdasarkan
bahannya, kita dapat membedakan zat aditif menjadi dua jenis, yaitu Zat aditif
alami dan Zat aditif buatan.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai Penggunaan Zat Aditif pada Makanan dan Minuman.
Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa
tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi Catatan Callysta. Semoga bermanfaat. Saya sangat berterima kasih sekali jika pembaca berkenan untuk share ke G+1 dan meninggalkan komentar demi kemajuan blog saya.