Propellerads

Translate to your language

Showing posts with label Zat Aditif Alami. Show all posts
Showing posts with label Zat Aditif Alami. Show all posts

Saturday, January 25, 2014

Dampak Negatif Penggunaan Zat Aditif

Halo apa kabar pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi sedikit pengetahuan mengenai DampakPositif Penggunaan Zat Aditif. Pada kesempatan kali ini saya akan kembali berbagi pengetahuan yang berkaitan dengan Materi IPA. Tulisan saya kali ni adalah Dampak Negatif PenggunaanZat Aditif.

Kemajuan teknologi di bidang pangan dapat memacu manusia untuk menciptakan bahan makanan dengan kualitas yang makin baik. Kualitas makanan yang baik tidak dapat dilihat dari bentuk tampilan luarnya saja, akan tetapi yang paling penting adalah kandungan gizi dalam makanan tersebut.

Saat ini telah banyak ditemukan makanan yang unggul karena telah melalui berbagai proses produksi sehingga memiliki ketahanan yang lebih lama jika dibandingkan dengan kondisi normalnya. Misalnya, ikan sarden dalam kemasan kaleng dapat bertahan berbulan-bulan, bahkan hingga satu tahun lamanya tanpa mengalami pembusukan. Ikan sarden tersebut dapat bertahan lama setelah ditambahkan zat pengawet pada proses produksi makanan tersebut. Namun, bahan makanan yang menggunakan zat pengawet tidak dapat dikonsumsi setelah melewati masa kadaluarsa. 

Beberapa bahan makanan yang berdampak negative terhadap orang yang mengkonsumsinya adalah sebagai berikut:
  1. Boraks dan formalin yang digunakan sebagai pengawet makanan jika dikonsumsi secara terus-menerus dapat mengganggu fungsi organ pencernaan.
  2. CFC dan tetrazine yang digunakan sebagai zat pewarna dapat merusak organ hati dan ginjal.
  3. Siklamat dan sakarin yang digunakan sebagai zat pemanis dapat menyebabkan penyakit kanker.
  4. Penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) sebagai bahan penyedap dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan saraf.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai Dampak Negatif Penggunaan Zat Aditif. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.

Dampak Positif Penggunaan Zat Aditif

Halo apa kabar pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi sedikit pengetahuan mengenai Fungsi Zat Aditif Alami dan Sintetis. Pada kesempatan kali ini saya akan kembali berbagi pengetahuan yang berkaitan dengan Materi IPA. Tulisan saya kali ni adalah DampakPositif Penggunaan Zat Aditif.

Berbagai macam penyakit dapat muncul dari kebiasaan manusia mengkonsumsi makan yang kurang memperhatikan keseimbangan gizi. Misalnya, penyakit gondok yang berupa pembengkakan kelenjar pada leher. Penyakit gondok disebabkan karena tubuh kurang mendapatkan zat iodin.  Penyakit gondok dapat dicegah dengan mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung zat iodin. Zat iodin dapat kita peroleh dari garam dapur yang biasa digunakan untuk memberikan rasa asin pada makanan. Selain penyakit gondok, kekurangan iodin dapat pula menyebabkan penyakit kretinisme (kekerdilan).

Orang yang memiliki penyakit diabetes melitus (kencing manis) perlu menjaga kestabilan kadar gula dalam darahnya. Penyakit ini dapat disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat. Untuk menjaga kestabilan kadar gula dalam darah, bagi penderita diabetes melitus disarankan untuk mengkonsumsi sakarin (pemanis buatan) sebagai pengganti gula.

Kekurangan konsumsi makanan yang mengandung vitamin dapat menimbulkan berbagai penyakit pada manusia, misalnya penyakit Xerophtalmia. Penyakit Xerophtalmia merupakan penyakit yang menyerang mata, yaitu terjadinya kerusakan pada kornea mata. Penyakit ini jika tidak diatasi, maka dapat menimbulkan kebutaan. Untuk menghindari penyakit Xerophtalmia, perlu mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai Dampak Positif Penggunaan Zat Aditif. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.

Fungsi Zat Aditif Alami dan Sintetis

Halo apa kabar pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi sedikit pengetahuan mengenai Penggunaan Zat Aditif pada Makanan dan Minuman. Pada kesempatan kali ini saya akan kembali berbagi pengetahuan yang berkaitan dengan Materi IPA. Tulisan saya kali ni adalah Fungsi Zat Aditif Alami dan Sintetis.

Zat aditif alami merupakan zat aditif yang bisa diperoleh dari alam, seperti daun salam, daun pandan, kunyit, jahe, gula aren, dan asam.

Zat aditif sintetis merupakan zat yang dibuat dengan serangkaian proses kimia. Zat yang diperoleh dari proses kimia ini jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan efek yang negatif terhadap kesehatan tubuh. Beberapa bahan makanan yang termasuk ke dalam zat aditif sintetis di antaranya formalin, Monosodium Glutamat (MSG), formalin, dan sakarin.

Biasanya, zat aditif sintetis lebih berbahaya bagi kesehatan jika dibandingkan dengan zat aditif alami. Karena pada proses pembuatan zat aditif sintetis memerlukan proses kimia yang terkadang mengalami proseskimia yang tidak sempurna sehingga dapat memberikan dampak negatif terhadap tubuh konsumen.

Beberapa fungsi dari zat aditif yang ditambahkan pada makanan di antaranya:
  1. Meningkatkan kandungan gizi pada makanan.
  2. Menjaga kualitas dan tekstur makanan sehingga tetap terlihat segar.
  3. Menjaga agar makanan dapat tahan lama.
  4. Memberikan warna pada bahan makanan sehingga terlihat menarik.
  5. Memberikan rasa sedap pada makanan.
  6. Memberikan aroma yang khas pada makanan.


Demikianlah penjelasan singkat mengenai Fungsi Zat Aditif Alami dan Sintetis. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.

Penggunaan Zat Aditif pada Makanan dan Minuman

Halo apa kabar pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi sedikit pengetahuan mengenai Organisasi Semi-Militer Bentukan Jepang. Pada kesempatan kali ini saya akan kembali berbagi pengetahuan yang berkaitan dengan Materi IPA. Tulisan saya kali ni adalah Penggunaan Zat Aditif pada Makanan dan Minuman.

Di dunia terdapat berbagai jenis makanan yang disajikan secara higienis, menarik, tahan lama, dan aroma yang menggoda. Makanan-makanan tersebut biasanya diberikan bahan tambahan untuk tujuan tertentu, misalnya memberikan rasa sedap, mengawetkan, warna, pemanis, dan memberikan aroma. Zat-zat tambahan yang digunakan pada makanan dengan tujuan tertentu dinamakan zat aditif.

Penggunaan zat aditif dapat ditemukan juga pada makanan yang tahan lama, seperti daging dan buah yang dijual dalam kemasan kaleng. Dalam kondisi normal, makanan tersebut tidak dapat bertahan lama dan cepat membusuk. Namun, setelah daging dan buah tersebut mengalami beberapa proses produksi dengan ditambahkan bahan pengawet serta dikemas dalam bentuk kaleng, makanan tersebut dapat bertahan lebih lama dari biasanya.

Selain digunakan pada makanan, zat aditif juga sering ditambahkan pada minuman. Minuman yang sering kita nikmati sebagai pelepas dahaga, tidak jarang mengandung zat aditif. Misalnya, sirup mengandung bahan pewarna dan pemanis buatan. Dengan penambahan zat aditif pada proses pembuatan sirup, menyebabkan sirup tersebut terasa manis dan memiliki aroma yang menggoda.

Berdasarkan bahannya, kita dapat membedakan zat aditif menjadi dua jenis, yaitu Zat aditif alami dan Zat aditif buatan.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai Penggunaan Zat Aditif pada Makanan dan Minuman. Semoga bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.