Propellerads

Translate to your language

Wednesday, April 27, 2016

Contoh Pidato Bahasa Indonesia FLS2N : Mewujudkan Pemimpin Bukan Penguasa

Halo apa kabar para pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi informasi terkait dengan Materi Bahasa Indonesia yaitu tentang Contoh Pidato Bahasa Indonesia FLS2N: Guru Sebagai Sosok Pahlawan. Nah kali ini saya akan berbagi informasi lagi tentang materi Bahasa Indonesia yang berjudul Contoh Pidato Bahasa Indonesia: Mewujudkan Pemimpin Bukan Penguasa. Yuk kita simak bersama.

Mewujudkan Pemimpin Bukan Penguasa

Assalamualaikum Warokhmatullahi Wabarokatuh, Salam sejahtera bagi kita semua. Khamdan wa sukronlillah.

Dewan yuri yang saya hortmati dan teman-teman peserta lomba pidato dalam bahasa Indonesia yang saya cintai, Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah Tuhan Yang  Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatNya kepada kita ,sehingga kita dapat berkumpul di acara Lomba Pidato dalam Bahasa Indonesia tingkat Kabupaten Demak tahun 2014, tanpa aral suatu apa pun. Sholawat dan salam marilah kita sanjungkan pada junjungan kita nabi Agung Mukhammad Solollahu Alaihi Wasalam,yang kita nantikan syafaatnya diyaumul qiyamah,amin.

Dewan yuri dan hadirin yang sayaberbahagia.perkenankan pada kesempatan ini , saya akan menyampaikan pidato dengan judul “Mewujudkan Pemimpin, Bukan Penguasa“ .

Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati, di era globalisasi ini banyak sekali perkembangan dan perubahan yang luar biasa. Termasuk perubahan pada para pemimpin kita. Dari presiden, gubernur, bupati atau wali kota, kepala desa, kepala sekolah, maupun ketua dewan .Lihat dan dengar saja setap hari, pada tayangan di berbagai stasiun televisi.  Ulah para pemimpin kita aneh-aneh saja. Tidak layak dilakukan oleh  seorang pemimpin Apalagi jadi panutan.Saya, yang masih kecil saja ,malu melihatnya. Bayangkan saja banyak kepala daerah yang sewenang – wenang membuat peraturan daerah yang berakibat menyengsarakan rakyatnya. Ada sebagian kepala daerah yang bersuara lantang mengkampanyekan anti koropsi, justru menjadi pelopor korupsi. Mereka yang seharusnya mensejahterakan rakyat , justru memperkaya diri sendiri, kalau sudah begini para pemimpin kita, mau di bawa kemana negeri ini? 

Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati. Belumlah terlambat, masih dapat kita berbenah, Bagaimana caranya untuk mewujudkan pemimpin yang baik bukannya penguasa. Pemimpin adalah orang yang memimpin. Sedangkan penguasa adalah orang yang dengan kesanggupanya untuk berbuat sesuatau,dengan mengandalkan kekuatan, sewenang-wenang bahkan arogan.Nah, sikap tersebut muncul dikalangan para pemimpin kita sekarang ini.Tidak percaya? Banyak contoh yang muncul di kalangan para pemimpin kita. Ada kepala daerah yang menggunakan uang rakyat seenaknya. Dan digunakan untuk memperkaya diri dan keluarganya .Dengan membeli rumah,mobil,tanah maupun perhiasan . Bahkan ada oknum kepala desa yang tega menjual beras raskin untuk dinikmati bersama perangkatnya. Masih ada yang sangat memprihatinkan jika mereka menggunakan cara yang curang untuk memenangkan dirinya menjadi pemimipin. Pasti ada udang di balik batu. Untuk apa dirinya harus menang. Nah, kalau sudah begini mau ke mana negeri ini,mau ke mana bangsaku ini, dan mau jadi apa negeriku ini.jika para pemimpinnya saja sudah tidak bisa pegang amanah ,tetapi justru bertindak sewenang –wenang.Dengan segala kekuatannya bertindak arogan. Sangat mengerikan. Tunggu kehancurannya. 

Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati.untuk mewujudkan pemimpin yang amanah memang sulit, bahkan ada yang mengatakan untuk mencari pemimpin yang baik, jujur, dan amanah perlu dengan cara pangkas satu generasi. Luar biasa.Tidak usah putus asa. Ayo, mulai sekarang kita jangan mudah dihasut ,diadu domba,diiming-imingi dengan yang manis –manis, dengan janji-janji kosong.apalagi dengan menyuap para calon pemilih.pastilah pemimpin yang kita pilih cenderung menjadi penguasa bukannya pemimpin sejati.Untul itu ayo,kita sadar dan mau berubah untuk mewujudkan pemimpin bukannya Penguasa.Bagaimana caranya ? Pertama carilah yang pemimimpin yang taat beragama dan beribadah. Kedua yang baik akhlaknya, ketiga, pemimpin yang asah, asih dan asuh, keempat, yang mampu mensejahterakan rakyatnya dengan  tidak mementingkan dirinya sendiri , tetapi mementingkan rakyat terlebih dahulu, baru dirinya, tidak arogan, dan yang lebih penting tidak koropsi.Nah,benar-benar sulit bukan? Makanya, jangan sembarangan kita memilih pemimpin, haruslah hati-hati. Niscaya dengan berhati-hati kita dapat menemukan pemimpin yang baik dan amanah. Bukan pemimpin yang berkedok penguasa.

Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati, untuk itu bagi yang ingin menjadi peimipin hendaklah mulai sekarang untuk bercermin dan mempersiapkan diri. Sudah pantaskah aku,untuk menjadi pemimpin, sudah mampukah aku untuk menjadi pemimpin, dan sudah layakkah aku untuk memimpin? Jika belum dan mumpung belum terlanjur, segeralah untuk mundur dan legawa. Sebab untuk memimpin diri sendiri saja belum pecus, apalagi memimpin orang lain,bahkan memimpin negera. Pastilah akan hancur negeri ini.

Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati. Untuk itu saya menghimbau kepada kawan –kawanku, ayolah kita memulai pada diri kita, untuk bisa memimpin diri kita sendiri dengan baik, yaitu dengan hidup yang tertib, jujur, disiplin, belajar keras, menghargai kawan, bertanggung jawab terhadap semua tugas, bersikap adil,  selalu menghormati orang tua dan guru. Jika sudah terbiasa sejak sekarang, kelak kita pasti bisa menjadi calon pemimpin yang tangguh, tahan uji dan amanah dan bukanlah penguasa percaya, percaya, percaya? Tunggu saja tiga puluh tahun lagi, pasti akan terbukti lahirnya pemimpin yang luar biasa.

Dewan yuri dan hadirin yang dirahmati Allah, tetaplah kita terus berusaha hari esok  lebih baik daripada hari ini, terus berdoa semoga kita kelak memiliki pemimpin yang dapat mengayomi rakyat, amanah, mampu membawa perubahan bangsa ,dan menjadikan bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang besar, yang tidak lupa dengan karakter bangsanya. Amin .

Dewan yuri dan hadirin yang berbahagia. Kiranya cukup sekian pidato saya. Jika ada kesalahan dan kekhilafan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Jika ada jarum yang patah jangan simpan dalam laci, jika ada kata yang salah jangan simpan dalam hati.

Banjir kanal kikis tebing kiri 
Pilih sarimi apa  kemeja
Jadilah engkau pemimpin negeri
Jangan jadi seorang penguasa

Billahitaufik wal hidayah. Assalamualaikum Warokhmatullahi Wabarokatuh

Demikian informasi singkat mengenai Contoh Pidato Bahasa Indonesia FLS2N: Mewujudkan Pemimpin Bukan Penguasa. Semoga bermanfaat. Silhkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini

Baca Juga:

Contoh Pidato Bahasa Indonesia FLS2N : Guru Sebagai Sosok Pahlawan

Halo apa kabar para pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi informasi terkait dengan Materi Penjasorkes yaitu tentang contoh pidato dalam bahasa Jawa yaitu Dhumadine Kutho Salatiga. Nah kali ini saya akan berbagi informasi tentang materi Bahasa Indonesia khususnya Contoh Pidato Bahasa Indonesia FLS2N yang berjudul Guru Sebagai Sosok Pahlawan. Yuk kita simak bersama.

Guru Sebagai Sosok Pahlawan

Assalamulaikum warokhmatullahi wabarokatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. Khamdan wasukronlillah.

Dewan yuri yang saya hormati dan teman-teman peserta lomba pidato dalam bahasa indonesia yang saya cintai.marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa , yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul dalam acara lomba pidato dalam bahasa Indonesia tingkat Kecamatan Karanganyar tahun 2014 . Sholawat dan salam marilah kita sanjungkan kepada nabi Agung Mukhammad Solollohu Alaihiwasalam, yang kita nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah , amin.

Dewan yuri dan hadirin yang berbahagia. Pada kesempatan ini perkenankan saya untuk menyampaikan pidato dengan judul “Guru sebagai Sosok Pahlawan “

Yang menarik dari judul ini adalah tentang sosok yang telah berjasa kepada kita
Siapakah dia ? Siapa orang yang tidak mengenal sosok guru ? Siapa yang tidak ingat tentang sosok guru? Siapa yang tidak terkenang dengan sosok guru? Pastilah terkenang .  Bahkan saya tidak dapat melupakan sepenggal syair dari lagu yang berjudul “ Jasamu  Guru “  dengarkan ,ya  ?

Aku jadi pintar dibimbing Pak guru
Aku jadi pandai dibimbing Bu guru
Guru bak pelita 
Penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara

Dari sepenggal syair lagu itu dapat saya ambil hikmahnya bahwa guru telah banyak memberikan pengabdian pada peserta didiknya. Guru tidak kenal lelah dan tidak pandang upah. Pengabdiannnya luar biasa dari mengajar, mendidik , membimbing, menilai, melatih, mengasuh, bahkan terkadang jadi tempat curhat  (curahan hati) dan menjadi orang tua ke dua setelah bapak dan ibu kita . Apalagi para guru Sekolah Dasar . Tepuk tangan dulu buat guru-guru Sekolah Dasar! Telah menjadikan kami dari tidak bisa membaca , menulis , dan berhitung, sampai  menjadi  pintar. Bahkan aku sekarang ini, berani maju mengikuti lomba pidato. Semua itu berkat para guru .sekali lagi tepuk tangan buat para guru!

Para  guru tidak kenal lelah dan tak kenal menyerah, begitu telatennya, penuh kasih tak pandang kasih, penuh keikhlasan bahkan di kala kita bermasalahpun tak luput dari bimbingannya. Guru-guru perananmu melebihi oarang tua . Bayangkan saja, sekarang ini banyak  orang tua  yang  justru kurang memperhatikan putra-putrinya, banyak menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas di luar rumah. Ditinggal arisan  ke sana ke mari, senam, shopping, creambath, bahkan kampanye. Di saat kita tak menerima kasih sayang di rumah, guru jugalah yang dapat menggantikannya. oleh karena itu sudah selayaknyalah kita jadikan guru sebagai sosok pahlawan.bagi kita. Betul teman-teman? Pasti betul.

Dewan yuri dan hadirin yang berbahagia, oleh karena itu ayo, kita ucapkan terima kasih kepada guru-guru. Dari jasanyalah kita dapat sukses. Jadi dokter, perawat,  bidan, polisi, tentara, pengusaha ,petani, direktur,pilot, nakoda, masinis, dan anggota dewan , bahkan jadi seorang presiden . Para guru tidak pernah mengharapkan balas jasa, bagai matahari menyinari dunia. Lalu bagaimana caranya agar guru-guru kita bangga akan jerih payahnya? Pertama, kita hendaknya selalu berbudi pekerti luhur .Kedua, kita terus menjalin tali silaturokhmi. Ketiga ,terus mendoaan agar para guru sehat wal afiat dan dalam hindungannya.Keempat ,kita tetap dapat membanggakan hatinya,dengan menunjukkan kesuksesan kita dalam berbagai hal .Pastilah para guru ahan tersenyum bangga dan mengacungkan jempolnya untuh kita semua.Terus berjuanglah guruku, guru bangsa, sosok pahawan bangsa.

Untuk itu saya sangat bersyukur pada pemerintah , dengan diberikannya bapak dan ibu guru tunjangan profesi. Sehingga guru-guru kami sekarang tampak ceria dan semakin semangat bekerja.Layak menjadi sosok pahawan yang patut kita hormati, kita hargai,dan kita banggakan. Semoga para guru bangsa dapat terus bersemangat dalam mencerdashan anak banggsa, sehingga Bangsa Indonesia dapat menjadi banggsa yang besar sejajar dengan bangsa-bngsa lain di dunia.

Kiranya cukup sekian pidato saya, jika ada kesalahan dan kekhilafan, mohon maaf yang sebesar-besarnya. Jika ada jarum  patah jangan simpan di dalam  laci. Jika ada kata yang salah janganlah disimpan dalam hati.

Gajah lari dikejar pemburu
perampok lari dikejar polwan
ayo , berbakti pada guru-guru
karena  guru  sosok pahlawan

Billahi taufik walhidayah, assalamualaikum warokhmatullahi wabarokatuh.

Demikian informasi singkat mengenai Contoh Pidato Bahasa Indonesia FLS2N : Guru Sebagai Sosok Pahlawan. Semoga bermanfaat. Silhkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini

Baca Juga :
- Langkah-langkah Menyusun Naskah Pidato

Friday, April 22, 2016

Dhumadine Kutha Salatiga

Halo apa kabar para pengunjung Catatan Callysta?

Pada kesempatan yang lalu saya telah berbagi informasi terkait dengan Materi Penjasorkes yaitu tentang Permainan Kasti. Nah kali ini saya akan berbagi informasi tentang materi Bahasa Jawa yang berjudul Dhumadine Kutha Salatiga. Yuk kita simak bersama.

Dhumadhine Kutha Salatiga

Sing dadi adipati ing Semarang aran Ki Pandhan Arang. Ki Pandhan Arang kondhang sugihe, sugih mas, picis raja brana. Ki Pandhan Arang bebudene ora becik. Watake seneng ngagung-ngagungake kasugihane seneng pamer, cethile ora jamak. Uripe mung kanggo golek bandha lali ngibadahe.

Ngerti kahanan kaya mengkono mau, Sunan Kalijaga kepengin banget ngelingake. Sunan Kalijaga memba-memba dadi bakul suket. Sajrone tawa nyambi menehi piwulang becik. Dhuwit tukone tansah dibalekake sarana di dhlesepake ana tali bongkokan suket. Meh saben dina nyetori suket pakan jaran karo menehi piwulang.

Kabeh piwulange ora ana sing cumanthel, babar blas ora digatekake. Wusanane Sunan Kalijaga  sing memba-memba dadi bakul suket matur yen bisa gawe emas saka lemah. Gandheng uripe  mung ngawula bandha Ki Pandan Arang kepengin banget mbuktekake kasektene bakule suket. Ki Pandhan Arang njupuk pacul dipasrahake marang bakule suket. Bakule suket wiwit macul, sapaculan lemahe dadi emas, sapaculan lemahe dadi emas. Ki Pandhan Arang nggumun banget karo kasektene bakul suket. Saking nggumune dheweke meneng kamitenggengen.

Bakule  suket mung mesem karo kandha yen dheweke sejatine Sunan Kalijaga . Krungu mangkono Ki Pandhan Arang ngoplok sanalika banjur ndheprok, sujud nyembah karo nyuwun ngapura. Ki Pandhan Arang rumangsa dosa, rumangsa salah sajrone dadi adipati ora mikir rakyate. Dheweke tobat ora kepengin dadi adipati, arep maguru maneh. Gandheng tilas muride Sunan Kalijaga maringi pangapura lan nyaguhi maringi piwulang maneh nanging mapane ana Jabalkat. Syarate mung siji, ora kena nggawa bandha sethithik wae, kabeh kudu ditingal.

Sawijine dina nalika arep mangkat menyang Jabalkat, garwane ndhelikake mas-masan lan inten ana njero teken sing arep digawa. Esuk bubar subuh wong telu mangkat lakune mangidul. Tekan sawijining papan ing tengah alas garwane Ki Pandhan Arang  krasa kesel banjur leren ana ngisor uwit. Tekene dikekep kenceng wedi yen ilang. Ora let suwe ana wong telu njaluk bandhane klebu tekene garwane Ki Pandhan Arang ora bisa bangga kabeh sing dijaluke diwenehake. Bubar kuwi bengok kang mas...kang mas...tuluuung...! Tulung, wonten tiyang salah! Tiga!” Nalika Ki Pandhan Arang ndangu apa wae sing dibegal.

Bareng wis pirsa banjur ngendika, “Kabeh kudu kokeklasake. Mas-masan, inten utawa bandha kuwi mung titipan kabeh, mung sarana ana donya. Kalah ajine karo tumindak becik. Seneng tetulung marang sapadha-padha. Sunan Kalijaga mung manthuk-manthuk, remen penggalihe banjur ngendika, “Suk yen ana rejane jaman papan kene iki becik dijenengake salahtiga.” Sakiki papan mau jenenge dadi Salatiga. 

Demikian informasi singkat mengenai cerita asal usul kota Salatiga dalam Bahasa Jawa yang berjudul Dhunadining Kutha Salatiga. Semoga bermanfaat. Silhkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.