Halo
apa kabar pengunjung Catatan Callysta?
Pada
kesempatan yang lalu saya telah berbagi sedikit pengetahuan mengenai DampakPositif Penggunaan Zat Aditif. Pada kesempatan kali ini saya akan kembali
berbagi pengetahuan yang berkaitan dengan Materi IPA. Tulisan saya kali ni
adalah Dampak Negatif PenggunaanZat Aditif.
Kemajuan
teknologi di bidang pangan dapat memacu manusia untuk menciptakan bahan makanan
dengan kualitas yang makin baik. Kualitas makanan yang baik tidak dapat dilihat
dari bentuk tampilan luarnya saja, akan tetapi yang paling penting adalah kandungan gizi dalam
makanan tersebut.
Saat ini telah banyak ditemukan makanan yang unggul karena telah
melalui berbagai proses produksi sehingga memiliki ketahanan yang lebih lama
jika dibandingkan dengan kondisi normalnya. Misalnya, ikan sarden dalam kemasan
kaleng dapat bertahan berbulan-bulan, bahkan hingga
satu tahun lamanya tanpa mengalami pembusukan. Ikan sarden
tersebut dapat bertahan lama setelah ditambahkan zat pengawet pada proses
produksi makanan tersebut. Namun, bahan makanan yang menggunakan zat pengawet
tidak dapat dikonsumsi setelah melewati masa kadaluarsa.
Beberapa bahan makanan
yang berdampak negative terhadap orang yang mengkonsumsinya adalah sebagai berikut:
- Boraks dan formalin yang digunakan sebagai pengawet makanan jika dikonsumsi secara terus-menerus dapat mengganggu fungsi organ pencernaan.
- CFC dan tetrazine yang digunakan sebagai zat pewarna dapat merusak organ hati dan ginjal.
- Siklamat dan sakarin yang digunakan sebagai zat pemanis dapat menyebabkan penyakit kanker.
- Penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) sebagai bahan penyedap dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan saraf.
Demikianlah
penjelasan singkat mengenai Dampak Negatif Penggunaan Zat Aditif. Semoga
bermanfaat. Silahkan share ke teman-teman anda dan jangan lupa tinggalkan
komentar demi kemajuan blog ini.