Mewujudkan Pemimpin Bukan Penguasa
Assalamualaikum Warokhmatullahi Wabarokatuh, Salam sejahtera bagi kita semua. Khamdan wa sukronlillah.
Dewan yuri yang saya hortmati dan teman-teman peserta lomba pidato dalam bahasa Indonesia yang saya cintai, Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatNya kepada kita ,sehingga kita dapat berkumpul di acara Lomba Pidato dalam Bahasa Indonesia tingkat Kabupaten Demak tahun 2014, tanpa aral suatu apa pun. Sholawat dan salam marilah kita sanjungkan pada junjungan kita nabi Agung Mukhammad Solollahu Alaihi Wasalam,yang kita nantikan syafaatnya diyaumul qiyamah,amin.
Dewan yuri dan hadirin yang sayaberbahagia.perkenankan pada kesempatan ini , saya akan menyampaikan pidato dengan judul “Mewujudkan Pemimpin, Bukan Penguasa“ .
Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati, di era globalisasi ini banyak sekali perkembangan dan perubahan yang luar biasa. Termasuk perubahan pada para pemimpin kita. Dari presiden, gubernur, bupati atau wali kota, kepala desa, kepala sekolah, maupun ketua dewan .Lihat dan dengar saja setap hari, pada tayangan di berbagai stasiun televisi. Ulah para pemimpin kita aneh-aneh saja. Tidak layak dilakukan oleh seorang pemimpin Apalagi jadi panutan.Saya, yang masih kecil saja ,malu melihatnya. Bayangkan saja banyak kepala daerah yang sewenang – wenang membuat peraturan daerah yang berakibat menyengsarakan rakyatnya. Ada sebagian kepala daerah yang bersuara lantang mengkampanyekan anti koropsi, justru menjadi pelopor korupsi. Mereka yang seharusnya mensejahterakan rakyat , justru memperkaya diri sendiri, kalau sudah begini para pemimpin kita, mau di bawa kemana negeri ini?
Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati. Belumlah terlambat, masih dapat kita berbenah, Bagaimana caranya untuk mewujudkan pemimpin yang baik bukannya penguasa. Pemimpin adalah orang yang memimpin. Sedangkan penguasa adalah orang yang dengan kesanggupanya untuk berbuat sesuatau,dengan mengandalkan kekuatan, sewenang-wenang bahkan arogan.Nah, sikap tersebut muncul dikalangan para pemimpin kita sekarang ini.Tidak percaya? Banyak contoh yang muncul di kalangan para pemimpin kita. Ada kepala daerah yang menggunakan uang rakyat seenaknya. Dan digunakan untuk memperkaya diri dan keluarganya .Dengan membeli rumah,mobil,tanah maupun perhiasan . Bahkan ada oknum kepala desa yang tega menjual beras raskin untuk dinikmati bersama perangkatnya. Masih ada yang sangat memprihatinkan jika mereka menggunakan cara yang curang untuk memenangkan dirinya menjadi pemimipin. Pasti ada udang di balik batu. Untuk apa dirinya harus menang. Nah, kalau sudah begini mau ke mana negeri ini,mau ke mana bangsaku ini, dan mau jadi apa negeriku ini.jika para pemimpinnya saja sudah tidak bisa pegang amanah ,tetapi justru bertindak sewenang –wenang.Dengan segala kekuatannya bertindak arogan. Sangat mengerikan. Tunggu kehancurannya.
Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati.untuk mewujudkan pemimpin yang amanah memang sulit, bahkan ada yang mengatakan untuk mencari pemimpin yang baik, jujur, dan amanah perlu dengan cara pangkas satu generasi. Luar biasa.Tidak usah putus asa. Ayo, mulai sekarang kita jangan mudah dihasut ,diadu domba,diiming-imingi dengan yang manis –manis, dengan janji-janji kosong.apalagi dengan menyuap para calon pemilih.pastilah pemimpin yang kita pilih cenderung menjadi penguasa bukannya pemimpin sejati.Untul itu ayo,kita sadar dan mau berubah untuk mewujudkan pemimpin bukannya Penguasa.Bagaimana caranya ? Pertama carilah yang pemimimpin yang taat beragama dan beribadah. Kedua yang baik akhlaknya, ketiga, pemimpin yang asah, asih dan asuh, keempat, yang mampu mensejahterakan rakyatnya dengan tidak mementingkan dirinya sendiri , tetapi mementingkan rakyat terlebih dahulu, baru dirinya, tidak arogan, dan yang lebih penting tidak koropsi.Nah,benar-benar sulit bukan? Makanya, jangan sembarangan kita memilih pemimpin, haruslah hati-hati. Niscaya dengan berhati-hati kita dapat menemukan pemimpin yang baik dan amanah. Bukan pemimpin yang berkedok penguasa.
Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati, untuk itu bagi yang ingin menjadi peimipin hendaklah mulai sekarang untuk bercermin dan mempersiapkan diri. Sudah pantaskah aku,untuk menjadi pemimpin, sudah mampukah aku untuk menjadi pemimpin, dan sudah layakkah aku untuk memimpin? Jika belum dan mumpung belum terlanjur, segeralah untuk mundur dan legawa. Sebab untuk memimpin diri sendiri saja belum pecus, apalagi memimpin orang lain,bahkan memimpin negera. Pastilah akan hancur negeri ini.
Dewan yuri dan hadirin yang saya hormati. Untuk itu saya menghimbau kepada kawan –kawanku, ayolah kita memulai pada diri kita, untuk bisa memimpin diri kita sendiri dengan baik, yaitu dengan hidup yang tertib, jujur, disiplin, belajar keras, menghargai kawan, bertanggung jawab terhadap semua tugas, bersikap adil, selalu menghormati orang tua dan guru. Jika sudah terbiasa sejak sekarang, kelak kita pasti bisa menjadi calon pemimpin yang tangguh, tahan uji dan amanah dan bukanlah penguasa percaya, percaya, percaya? Tunggu saja tiga puluh tahun lagi, pasti akan terbukti lahirnya pemimpin yang luar biasa.
Dewan yuri dan hadirin yang dirahmati Allah, tetaplah kita terus berusaha hari esok lebih baik daripada hari ini, terus berdoa semoga kita kelak memiliki pemimpin yang dapat mengayomi rakyat, amanah, mampu membawa perubahan bangsa ,dan menjadikan bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang besar, yang tidak lupa dengan karakter bangsanya. Amin .
Dewan yuri dan hadirin yang berbahagia. Kiranya cukup sekian pidato saya. Jika ada kesalahan dan kekhilafan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Jika ada jarum yang patah jangan simpan dalam laci, jika ada kata yang salah jangan simpan dalam hati.
Banjir kanal kikis tebing kiri
Pilih sarimi apa kemeja
Jadilah engkau pemimpin negeri
Jangan jadi seorang penguasa
Billahitaufik wal hidayah. Assalamualaikum Warokhmatullahi Wabarokatuh
Baca Juga: