Nadiem adalah putra dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Nono adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka. Nono Makarim merupakan salah seorang eksponen angkatan 1966. Ia pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi harian KAMI (1966-1973)[3], serta anggota DPR-GR dari kalangan mahasiswa (1967-1971). Sedangkan ibunya merupakan penulis lepas, putri dari Hamid Algadri, salah seorang perintis kemerdekaan Indonesia.
Nadiem menjalani pendidikan dasar hingga SLTA berpindah-pindah. Selesai SMA di Singapura tahun 2002, ia kuliah jurusan Hubungan Internasional di Brown University, Amerika Serikat. Tiga tahun kemudian ia mengambil pasca-sarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.
Tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company. Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia. Di perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai Managing Editor. Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek.
Go-Jek merupakan perusahaan rintisan terbesar di Indonesia. Pada Agustus 2016, perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group.
Nadiem mendirikan Gojek pada 2010 dan kini Gojek sudah menjadi salah satu dari 19 decacorn di dunia, dengan valuasi Gojek mencapai USD 10 miliar. Gojek pertama kali berdiri sebagai call centre, menawarkan hanya pengiriman barang dan layanan ride-hailing dengan sepeda motor.
Sekarang, Gojek telah bertransformasi menjadi super app, menyediakan lebih dari 20 layanan, mulai dari transportasi, pengantaran makanan, kebutuhan sehari-hari, pijat, bersih-bersih rumah, logistik hingga platform pembayaran digital yang dikenal dengan GoPay.[15] Karier bisnis Nadiem Makarim di Gojek membawanya masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Globe Asia.[16] Nadiem Makarim diperkirakan memiliki nilai kekayaan mencapai US$100 juta.
Tahun 2016, Nadiem menerima penghargaan The Straits Times Asian of the Year, dan merupakan orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan tersebut. Nadiem masuk dalam daftar Bloomberg 50 versi 2018. Bloomberg menilai tidak ada aplikasi lain yang telah mengubah kehidupan di Indonesia dengan cepat dan mendalam seperti Gojek.
Pada Mei 2019, Nadiem tokoh termuda se-Asia yang menerima penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24 untuk Inovasi Ekonomi dan Bisnis. Sebelumnya, 2017, Gojek masuk dalam Fortune’s Top 50 Companies That Changed The World, dan mendapatkan peringkat 17. Tahun 2019, Gojek jadi satu-satunya perusahaan Asia Tenggara yang masuk ke daftar Fortune’s 50, dan naik ke peringkat 11 dari 52 perusahaan kelas dunia.
Sekarang, bersama Melinda Gates dan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani, Nadiem menjabat sebagai salah satu komisaris Pathways for Prosperity for Technology and Inclusive Development yang fokus membantu negara-negara berkembang untuk beradaptasi dengan berbagai inovasi baru dunia digital
Catatan Callysta menyajikan artikel tentang pendidikan dan pembelajaran serta tutorial office dan komputer
Translate to your language
Thursday, October 24, 2019
Wednesday, October 23, 2019
Profil Singkat Menteri Pertahanan (Menhan) Kabinet Indonesia Maju : Prabowo Subianto
Agak mengejutkan, bahwa Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada akhirnya bergabung dalam Kabinet Kerja II. Lepas dari segala kontroversi politiknya, kehadiran Letnan Jenderal TNI (Pur.) Prabowo Subianto dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo periode kedua ini mengisyaratkan satu hal: para pihak yang bersaing sengit dalam pemilihan presiden bersedia bahu membahu membangun negeri.
Dengan menempati pos Menteri Pertahanan, Prabowo tentu dapat diharapkan berkontribusi mengerek kondisi keamanan negara yang tak kunjung usai diruduh masalah. Ada gerakan politik pro-khilafah, ada terorisme, provokasi laten kelompok separatisme, dan ketidakpuasan atas pelaksanaan demokrasi yang dapat berujung pada aksi-aksi tidak terkendali.
Secara internasional, bahkan regional, Indonesia juga terlalu rendah hati dan hati-hati. Justru, situasi itulah yang sepertinya membuatnya geregetan, penasaran, dan akhirnya menerima ajakan bergabung ke Pemerintahan Presiden Jokowi. Ia memerlukan akses supaya punya jalan untuk bertindak. Kalkulasi politik praktis dinomorduakan. ‘’Kalau kami diperlukan, kami siap membantu,’’ kata Prabowo di tengah spekulasi di keterlibatanna dalam Kabinet Jokowi Jlid II.
Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo tidak punya kewenangan mengerahkkan kekuatan TNI dan Polri. Prabowo juga sudah 20 tahun berpisah dari dunia kemiliteran. Justru, setelah karir militerya putus di saat ia memegang posisi strategis, pria kelahiran 17 Oktober 1951 itu berkesempatan mengembara ke dunia yang lain: bisnis, sosial kemasyarakatan dan politik. Prabowo kini bukan hanya sosok yang hanya pandai memainkan kekuatan fisik, ia pun mahir memanfaatkan jurus-jurus soft power. Dukungan pada Pilpres 2019 adalah buktinya. Ia mampu mempersuasi publik dan berbagai kekuatan politik,
Dalam posisi sebagai Menhan, Prabowo tentu sudah terlatih untuk membangun postur TNI yang makin andal. Seperti dilakukannya saat meniti karir militer, ia tahu peralatan, pelatihan dan pendidikan terbaik untuk pasukannya. Sebagai Menhan, ia kini punya kewenangan merencanakan dan melaksanakan agar prajurit TNI semakin tangguh dalam tugas. Prabowo kini punya peluang untuk menyisipkan soft power dalam postur militer itu, agar TNI memiliki daya tangkal dan daya cegah yang lebih tinggi.
Tentu, tak mudah menuju jalan ke sana. Secara hukum, kewenangan militer di Indonesia kini terbatas. Tidak mudah menggunakan hard power TNI, bahkan untuk ancaman terorisme dan separatisme sekali pun. Justru di sini, tantangan yang harus dihadapi Prabowo, alumnus Akmil 1974 itu. Mantan Danjen Kopassus yang sekaligus bisnisman ini ditantang menggunakan daya persuasinya.
Berkiprah di jalan politik adalah pilihan Prabowo. Kalau sekedar ingin menikmati hidup, ia bisa ongkang-ongkang kaki. Hartanya yang Rp. 1,9 Triliun lebih dari cukup untuk dinikmati seumur hidup. Beberapa pengusaha menuturkan, Prabowo merintis bisnis di lingkungan elit Yordania, yang bisa mengantarnya menguasai blok minyak di Asia Tengah. Tambang dibeli saat harga minyak masih di bawah US$ 35 per barel (awal 2000-an), dan dijualnya ketika harga di atas US$ 100 per barel.
Prabowo menyingkir ke Yordania, kemudian ke Swis, setelah ia diberhentikan sebagai anggota TNI. Saat itu ia menjabat Pangkostrad sekaligus Danjen Kopassus. Pangkatnya letnan jenderal. Dia dipersalahkan mengambil tindakan-tindakan pengamanan di luar kendali atasannya. Tapi, tuduhan pelanggaran HAM atas Prabowo tidak terbukti.
Prabowo lahir sebagai anak ketiga dari pasangan Soemitro Djojohadikoesomo - Dora Marie Sigar. Dari sisi ayah ia mewarisi budaya Jawa. Ibundanya dari Minahasa. Sang ayah memberikan nama Subianto untuk mengenang adik kesayangannya, Subianto, kadet remaja di Akademi Militer Tangerang, yang gugur dalam baku tembak ketika hendak melucuti Tentara Jepang di Lengkong, Serpong, Januari 1946.
Prof. Soemitro adalah teknokrat yang sekaligus politikus. Ia meraih gelar doktor ekonomi pada usia 26 tahun. Seperti banyak intelektual dari era perjuangan kemerdekaan, Prof. Soemitro bergabung dengan Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang dipimpin Sutan Syahrir, Pada tahun 1950-an, Prof. Soemitro dua kali menjadi menteri. Sejak pertengahan 1950-an, muncul kerumitan politik antara pusat dan daerah yang kemudian melahirkan perlawanan militer, yang kemudian dicatat sebagai pemberontahan PRRI. Partai Masyumi dan PSI dianggap ikut di dalamnya.
Penangkapan pun dilakukan terhadap pimpinan Masyumi dan PSI. Prof. Soemitro memilih menyingkir keluar negeri. Mula-mula di Malaysia, lalu Swis kemudian London. Prabowo menyelesaikan pendidikan menengah dan atas di luar negeri. Ia memilih masuk Akmil, mengikuti jejak pamannya.
Lulus Akmil, Prabowo masuk ke satuan elit Angkatan Darat : korps baret merah Kopassus. Ia salah satu perpira yang terpiliih megikuti pendidikan Special Forces Officer Course di Fort Benning Amerika Serikat. Lingkungan militer itu pula yang membawanya bertemu Siti (Titiek) Hediyati Soeharto, puteri Presiden Soeharto. Keduanya menikah, dikarunia seorang anak dan berpisah tak lama setelah Presiden Soeharto mundur 1998, akibat krisis politik yang sangat masif. Krisis itu pula yang membuat karir militer Prabowo berakhir dan ia harus menjalani hidup dengan cara yang berbeda
Dengan menempati pos Menteri Pertahanan, Prabowo tentu dapat diharapkan berkontribusi mengerek kondisi keamanan negara yang tak kunjung usai diruduh masalah. Ada gerakan politik pro-khilafah, ada terorisme, provokasi laten kelompok separatisme, dan ketidakpuasan atas pelaksanaan demokrasi yang dapat berujung pada aksi-aksi tidak terkendali.
Secara internasional, bahkan regional, Indonesia juga terlalu rendah hati dan hati-hati. Justru, situasi itulah yang sepertinya membuatnya geregetan, penasaran, dan akhirnya menerima ajakan bergabung ke Pemerintahan Presiden Jokowi. Ia memerlukan akses supaya punya jalan untuk bertindak. Kalkulasi politik praktis dinomorduakan. ‘’Kalau kami diperlukan, kami siap membantu,’’ kata Prabowo di tengah spekulasi di keterlibatanna dalam Kabinet Jokowi Jlid II.
Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo tidak punya kewenangan mengerahkkan kekuatan TNI dan Polri. Prabowo juga sudah 20 tahun berpisah dari dunia kemiliteran. Justru, setelah karir militerya putus di saat ia memegang posisi strategis, pria kelahiran 17 Oktober 1951 itu berkesempatan mengembara ke dunia yang lain: bisnis, sosial kemasyarakatan dan politik. Prabowo kini bukan hanya sosok yang hanya pandai memainkan kekuatan fisik, ia pun mahir memanfaatkan jurus-jurus soft power. Dukungan pada Pilpres 2019 adalah buktinya. Ia mampu mempersuasi publik dan berbagai kekuatan politik,
Dalam posisi sebagai Menhan, Prabowo tentu sudah terlatih untuk membangun postur TNI yang makin andal. Seperti dilakukannya saat meniti karir militer, ia tahu peralatan, pelatihan dan pendidikan terbaik untuk pasukannya. Sebagai Menhan, ia kini punya kewenangan merencanakan dan melaksanakan agar prajurit TNI semakin tangguh dalam tugas. Prabowo kini punya peluang untuk menyisipkan soft power dalam postur militer itu, agar TNI memiliki daya tangkal dan daya cegah yang lebih tinggi.
Tentu, tak mudah menuju jalan ke sana. Secara hukum, kewenangan militer di Indonesia kini terbatas. Tidak mudah menggunakan hard power TNI, bahkan untuk ancaman terorisme dan separatisme sekali pun. Justru di sini, tantangan yang harus dihadapi Prabowo, alumnus Akmil 1974 itu. Mantan Danjen Kopassus yang sekaligus bisnisman ini ditantang menggunakan daya persuasinya.
Berkiprah di jalan politik adalah pilihan Prabowo. Kalau sekedar ingin menikmati hidup, ia bisa ongkang-ongkang kaki. Hartanya yang Rp. 1,9 Triliun lebih dari cukup untuk dinikmati seumur hidup. Beberapa pengusaha menuturkan, Prabowo merintis bisnis di lingkungan elit Yordania, yang bisa mengantarnya menguasai blok minyak di Asia Tengah. Tambang dibeli saat harga minyak masih di bawah US$ 35 per barel (awal 2000-an), dan dijualnya ketika harga di atas US$ 100 per barel.
Prabowo menyingkir ke Yordania, kemudian ke Swis, setelah ia diberhentikan sebagai anggota TNI. Saat itu ia menjabat Pangkostrad sekaligus Danjen Kopassus. Pangkatnya letnan jenderal. Dia dipersalahkan mengambil tindakan-tindakan pengamanan di luar kendali atasannya. Tapi, tuduhan pelanggaran HAM atas Prabowo tidak terbukti.
Prabowo lahir sebagai anak ketiga dari pasangan Soemitro Djojohadikoesomo - Dora Marie Sigar. Dari sisi ayah ia mewarisi budaya Jawa. Ibundanya dari Minahasa. Sang ayah memberikan nama Subianto untuk mengenang adik kesayangannya, Subianto, kadet remaja di Akademi Militer Tangerang, yang gugur dalam baku tembak ketika hendak melucuti Tentara Jepang di Lengkong, Serpong, Januari 1946.
Prof. Soemitro adalah teknokrat yang sekaligus politikus. Ia meraih gelar doktor ekonomi pada usia 26 tahun. Seperti banyak intelektual dari era perjuangan kemerdekaan, Prof. Soemitro bergabung dengan Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang dipimpin Sutan Syahrir, Pada tahun 1950-an, Prof. Soemitro dua kali menjadi menteri. Sejak pertengahan 1950-an, muncul kerumitan politik antara pusat dan daerah yang kemudian melahirkan perlawanan militer, yang kemudian dicatat sebagai pemberontahan PRRI. Partai Masyumi dan PSI dianggap ikut di dalamnya.
Penangkapan pun dilakukan terhadap pimpinan Masyumi dan PSI. Prof. Soemitro memilih menyingkir keluar negeri. Mula-mula di Malaysia, lalu Swis kemudian London. Prabowo menyelesaikan pendidikan menengah dan atas di luar negeri. Ia memilih masuk Akmil, mengikuti jejak pamannya.
Lulus Akmil, Prabowo masuk ke satuan elit Angkatan Darat : korps baret merah Kopassus. Ia salah satu perpira yang terpiliih megikuti pendidikan Special Forces Officer Course di Fort Benning Amerika Serikat. Lingkungan militer itu pula yang membawanya bertemu Siti (Titiek) Hediyati Soeharto, puteri Presiden Soeharto. Keduanya menikah, dikarunia seorang anak dan berpisah tak lama setelah Presiden Soeharto mundur 1998, akibat krisis politik yang sangat masif. Krisis itu pula yang membuat karir militer Prabowo berakhir dan ia harus menjalani hidup dengan cara yang berbeda
Inilah Daftar Nama Menteri Kabinet Indonesia Maju (2019-2024)
Usai sudah teka-teki siapa yang akan membantu Presiden RI Joko Widodo selama lima tahun ke depan. Setelah, pelantikan presiden RI pada hari Minggu tanggal 20 Oktober 2019, masyarakat bertanya-tanya siapa saja yang akan duduk sebagai menteri yang akan membantu tugas-tugas presiden Joko Widodo sebagai presiden terpilih tahun 2019-2024.
Sejak hari senin hingga selasa, presiden telah memanggil beberapa nama yang menjadi kandiddat menteri periode 2019-2024. Beberapa nama yang diundang ke Istana merupakan tokoh-tokoh yang sudah dikenal oleh masyarakat. Bahkan beberapa yang hadir adalah nama-nama yang menjadi menteri di pemerintahan Joko Widodo sebelumnya.
Akhirnya, tepat, hari ini, Rabu tanggal 23 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan secara resmi 34 menteri dan 4 pejabat setingkat menteri yang akan membantu presiden Joko Widodo dalam mewujudkan visi misi presiden tahun 2019-2024. Para menteri yang terpilih diberi nama kabinet Indonesia Maju. Berikut ini adalah nama-nama menteri Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
1. Menko Polhukam: Mahfud Md
2. Menko Perekonomian: Airlangga Hartarto
3. Menko Kemaritiman dan Investasi: Luhut B Pandjaitan
4. Menko PMK: Muhadjir Effendy
5. Mensesneg: Pratikno
6. Mendagri: Jenderal Tito Karnavian
7. Menlu: Retno LP Marsudi
8. Menhan: Prabowo Subianto
9. Menkum HAM: Yasonna Laoly
10. Menkeu: Sri Mulyani
11. Menteri ESDM: Arifin Tasrif
12. Menperin: Agus Gumiwang Kartasasmita
13. Mendag: Agus Suparmanto
14. Mentan: Syahrul Yasin Limpo
15. Menteri KLHK: Siti Nurbaya Bakar
16. Menhub: Budi Karya Sumadi
17. Menteri KKP: Edhy Prabowo
18. Menaker: Ida Fauziyah
19. Mendes PDTT: Abdul Halim Iskandar
20. Menteri PUPR: Basuki Hadimuljono
21. Menkes: dr Terawan
22. Mendikbud: Nadiem Makarim
23. Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional: Bambang Brodjonegoro
24. Mensos: Juliari Batubara
25. Menteri Agama: Jenderal (Purn) Fachrul Razi
26. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama
27. Menkominfo: Johnny G Plate
28. Menkop UKM: Teten Masduki
29. Menteri PPPA: Gusti Ayu Bintang Darmavati
30. MenPAN-RB: Tjahjo Kumolo
31. Menteri PPN/Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa
32. Menteri ATR/Kepala BPN: Sofyan Djalil
33. Menteri BUMN: Erick Thohir
34. Menpora: Zainudin Amali
Sementara empat pejabat setingkat menteri yang diumumkan adalah sebagai berikut.
1. Jaksa Agung: ST Burhanuddin
2. Sekretaris Kabinet: Pramono Anung
3. Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko
4. Kepala BKPM: Bahlil Lahadalia
Itulah daftar 34 menteri dan 4 pejabat setingkat menteri yang akan membantu presiden Joko Widodo dalam menjabarkan dan mewujudkan visi misi hingga lima tahun mendatang. Presiden Joko Widodo tak segan-segan mengganti jika menteri terpilih tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Menarik kita tunggu kinerja kabinet Indonesia Maju.
Sejak hari senin hingga selasa, presiden telah memanggil beberapa nama yang menjadi kandiddat menteri periode 2019-2024. Beberapa nama yang diundang ke Istana merupakan tokoh-tokoh yang sudah dikenal oleh masyarakat. Bahkan beberapa yang hadir adalah nama-nama yang menjadi menteri di pemerintahan Joko Widodo sebelumnya.
Akhirnya, tepat, hari ini, Rabu tanggal 23 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan secara resmi 34 menteri dan 4 pejabat setingkat menteri yang akan membantu presiden Joko Widodo dalam mewujudkan visi misi presiden tahun 2019-2024. Para menteri yang terpilih diberi nama kabinet Indonesia Maju. Berikut ini adalah nama-nama menteri Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
1. Menko Polhukam: Mahfud Md
2. Menko Perekonomian: Airlangga Hartarto
3. Menko Kemaritiman dan Investasi: Luhut B Pandjaitan
4. Menko PMK: Muhadjir Effendy
5. Mensesneg: Pratikno
6. Mendagri: Jenderal Tito Karnavian
7. Menlu: Retno LP Marsudi
8. Menhan: Prabowo Subianto
9. Menkum HAM: Yasonna Laoly
10. Menkeu: Sri Mulyani
11. Menteri ESDM: Arifin Tasrif
12. Menperin: Agus Gumiwang Kartasasmita
13. Mendag: Agus Suparmanto
14. Mentan: Syahrul Yasin Limpo
15. Menteri KLHK: Siti Nurbaya Bakar
16. Menhub: Budi Karya Sumadi
17. Menteri KKP: Edhy Prabowo
18. Menaker: Ida Fauziyah
19. Mendes PDTT: Abdul Halim Iskandar
20. Menteri PUPR: Basuki Hadimuljono
21. Menkes: dr Terawan
22. Mendikbud: Nadiem Makarim
23. Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional: Bambang Brodjonegoro
24. Mensos: Juliari Batubara
25. Menteri Agama: Jenderal (Purn) Fachrul Razi
26. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama
27. Menkominfo: Johnny G Plate
28. Menkop UKM: Teten Masduki
29. Menteri PPPA: Gusti Ayu Bintang Darmavati
30. MenPAN-RB: Tjahjo Kumolo
31. Menteri PPN/Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa
32. Menteri ATR/Kepala BPN: Sofyan Djalil
33. Menteri BUMN: Erick Thohir
34. Menpora: Zainudin Amali
Sementara empat pejabat setingkat menteri yang diumumkan adalah sebagai berikut.
1. Jaksa Agung: ST Burhanuddin
2. Sekretaris Kabinet: Pramono Anung
3. Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko
4. Kepala BKPM: Bahlil Lahadalia
Itulah daftar 34 menteri dan 4 pejabat setingkat menteri yang akan membantu presiden Joko Widodo dalam menjabarkan dan mewujudkan visi misi hingga lima tahun mendatang. Presiden Joko Widodo tak segan-segan mengganti jika menteri terpilih tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Menarik kita tunggu kinerja kabinet Indonesia Maju.
Subscribe to:
Posts (Atom)